PERBEDAAN KEJADIAN KONTAMINASI STH PADA KUBIS DAN SELADA DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA MEDAN
Abstract
Prevalensi kejadian infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu bervariasi dari 2,5-62%. Soil Transmitted Helminths (STH) dapat masuk ke tubuh manusia dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dari telur yang menempel pada sayuran yang tidak dicuci bersih dan tidak dimasak. Beberapa jenis sayuran yang biasa dimakan mentah antara lain adalah kol atau kubis, selada air, dan kemangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian kontaminasi STH pada kubis (Brassica oleracea) dan selada (Lactuca sativa) yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern di kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan pada Juli-Desember 2021. Sebanyak 120 sampel terdiri atas 60 kubis dan 60 selada yang diambil dari pasar tradisional dan modern. Sayuran kubis dan selada yang sudah layu / tidak segar atau yang dimakan ulat tidak diikutkan dalam sampel penelitian. Uji yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat perbedaan yang signifikan antara kontaminasi STH pada sayur kubis dan selada yaitu dengan nilai p sebesar 0,031 (p<0,05). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat perbedaan antara kontaminasi STH pada sayur kubis dan selada yang dijual di pasar tradisional dan modern Kota Medan.
Copyright (c) 2022 Fadliya Husaini, Cana Rifiza Rahmawani Saragih, Hadiyatur Rahma, Ichwan Alamsyah Lubis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.