HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS PADA SAAT PANDEMI COVID-19
Abstract
Perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang terjadi selama masa pandemi Covid-19 dapat memicu terjadinya peningkatan kejadian DM. Ini dikarenakan terjadinya perubahan aktivitas selama tinggal di rumah dalam waktu yang lama, seperti peningkatan perilaku duduk dan berbaring sehingga energi yang keluar sedikit tetapi tidak diiringi dengan perubahan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus pada saat pandemi Covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analisis dengan pendekatan studi cross-sectional, menggunakan uji statistik Kendall’s tau-b dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive Sampling, sehingga diperoleh 55 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner identitas diri, food recall 2x24 jam, GPAQ. Berdasarkan hasil penelitian didapat 37 (67.3%) responden dengan pola makan yang tidak baik dan 18 (32.7%) responden dengan pola makan baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai P-Value = 0,023 (P<0,05) dengan koofisien korelasi 0,309 (cukup berhubungan). Diketahui 34 (61.8%) responden dengan aktivitas fisik ringan, 18 (32.7%) responden dengan aktivitas fisik sedang, dan terdapat 3 (5.5%) responden dengan aktivitas fisik berat, nilai P-Value = 0,012 (P<0,05) dengan koofisien korelasi 0,335 (cukup berhubungan). Sehingga dapat disimpulkan, terdapat hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes melitus pada saat pandemi covid-19 di puskesmas mulyorejo kecamatan sunggal tahun 2021.
Copyright (c) 2022 Eva Ellya Sibagariang, Yuli Christina Lumban Gaol

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.