INDEKS MASSA TUBUH DAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP OUTCOME PENGOBATAN TB PARU TCM POSITIF
Abstract
Angka keberhasilan pengobatan TB Paru di Indonesia masih di bawah target. Beberapa faktor yang melatarbelakangi angka keberhasilan pengobatan TB adalah IMT dan kebiasaan merokok. Rendahnya IMT dan kebiasaan merokok mempengaruhi proses imunitas seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IMT dan kebiasaan merokok terhadap angka keberhasilan pengobatan TCM positif di RSUP Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Subyek penelitian berjumlah 191 pasien TB paru TCM positif di RSUP Surakarta dengan teknik random sampling. Data sampel yang terkumpul dianalisis dengn uji statistik untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menggunakan analisis statistik dengan uji Chi-square menunjukkan hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh (ρ=0,001) dan kebiasaan merokok (ρ= 0,015) dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru TCM positif di RSUP Surakarta. Hasil regresi logistik menunjukkan kebiasaan merokok (OR: 1,116, ρ=0,813) lebih berpengaruh terhadap angka keberhasilan pengobatan TB paru TCM positif di RSUP Surakarta. Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara IMT dan kebiasaan merokok dengan angka keberhasilan pengobatan TB Paru TCM positif di RSUP Surakarta.
References
Kemenkes RI. Profil kesehatan indonesia. Jakarta Kementrian Kesehat Republik Indones. Published online 2022.
Zuraida Z, Latifah I, Atikasari ZI. Studi literatur hasil pemeriksaan TCM (tes cepat molekuler), mikroskopik BTA dan kultur pada suspek Tb (Tuberkulosis). Anakes J Ilm Anal Kesehat. 2021;7(1):83–87.
Chaves Torres NM, Quijano Rodríguez JJ, Porras Andrade PS, Arriaga MB, Netto EM. Factors predictive of the success of tuberculosis treatment: A systematic review with meta-analysis. PLoS One. 2019;14(12):e0226507.
Anisah IA, Kusumawati Y, Kirwono B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Communty TB Care ‘Aisyiyah Surakarta. J Kesehat. 2017;10(2):47–57.
Narasimhan P, Wood J, MacIntyre CR, Mathai D. Risk factors for tuberculosis. Pulm Med. 2013;2013(1):828939.
Hanifa M, Mutmainah N. Pengaruh Pemberian Edukasi Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2019. Usadha J Pharm. Published online 2022:111–122.
Sari DK, Mega JY, Harahap J. Korelasi Indeks Massa Tubuh dan Kadar Albumin dengan Konversi Sputum Pasien Tuberkulosis. Indones J Hum Nutr. 2019;6(2):96–109.
Tama TD, Adisasmita AC, Burhan E. Indeks massa tubuh dan waktu terjadinya konversi sputum pada pasien tuberkulosis paru BTA positif di RSUP Persahabatan tahun 2012. J Epidemiol Kesehat Indones. 2016;1(1):1–8.
Sari DK, Mega JY, Harahap J. Nutrition status related to clinical improvement in AFB-positive pulmonary tuberculosis patients in primary health centres in Medan, Indonesia. Open Access Maced J Med Sci. 2019;7(10):1621.
Afdilla J W. Hubungan Perilaku Merokok Terhadap Keberhasilan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat Tahun 2016 Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam. Published online 2018.
Riza LL, Sukendra DM. Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian Gagal Konversi Pasien Tuberkulosis Paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Semarang. Public Heal Perspect J. 2017;2(1).
Carwile ME, Hochberg NS, Sinha P. Undernutrition is feeding the tuberculosis pandemic: a perspective. J Clin Tuberc Other Mycobact Dis. 2022;27:100311.
Copyright (c) 2025 Erika Diana Risanti, Syifa Ramadhani Susilo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.