PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RW 09, LUBANG BUAYA, CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR
IMPROVING CADRE KNOWLEDGE IN THE PREVENTION OF CORONARY HEART DISEASE IN RW 09, LUBANG BUAYA, CIPAYUNG, EAST JAKARTA
Abstract
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat penyumbatan pembuluh darah koroner, yang menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan prevalensi PJK nasional sebesar 1,5%, dengan DKI Jakarta mencapai 1,9%. Salah satu upaya mengatasi masalah ini adalah meningkatkan pengetahuan kader kesehatan melalui pengabdian masyarakat dalam rangka pencegahan primer PJK. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader dalam upaya pencegahan PJK di RW 09, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Metode kegiatan meliputi edukasi berupa penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, kolesterol, asam urat), latihan senam jantung sehat, dan simulasi penyuluhan kesehatan. Kegiatan dilaksanakan dari April hingga Oktober 2024, dengan jumlah peserta sebanyak 20 kader. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan kader dari 45% menjadi 85%. Keberhasilan ini terlihat dari keaktifan peserta, kemampuan menjawab post-test, dan kemampuan mempraktikkan penyuluhan dalam simulasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui observasi dan post-test, yang menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan kader berdampak positif dalam mendukung pencegahan PJK di masyarakat.
References
2. Pane JP, Simorangkir L, Saragih PISB. Faktor-Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular Berbasis Masyarakat. J Penelit Perawat Prof. 2022;4(4):1183-1192.
3. D’Agostino Sr RB, Pencina MJ, Massaro JM, Coady S. Cardiovascular disease risk assessment: insights from Framingham. Glob Heart. 2013;8(1):11-23.
4. Arisandi Y, Hartati S. Hubungan Faktor Resiko Usia, Pengetahuan, Dan Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Babul Ilmi J Ilm Multi Sci Kesehat. 2022;14(2).
5. Lestari D. Pengetahuan Masyarakat Tentang Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Desa Keniten Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Published online 2017.
6. Ahda Y, Sumarni L, Melisa M, Yuniarti E. Faktor genetik dan gaya hidup penderita penyakit jantung Koroner etnis minangkabau. Eksakta Berk Ilm Bid MIPA. 2015;2:13-18.
7. Ammouri AA, Tailakh A, Isac C, Kamanyire JK, Muliira J, Balachandran S. Knowledge of coronary heart disease risk factors among a community sample in Oman: Pilot study. Sultan Qaboos Univ Med J. 2016;16(2):e189.
8. Rosidawati R, Suryati ES, Nuraini N, Agustina A. Pengaruh Edukasi Multimedia Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Keluarga Dalam Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Di Kec. Cakung Jakarta Timur. BEST J (Biology Educ Sains Technol. 2023;6(2):731-737.
9. Suarningsih NKA, Saputra IK. Effectiveness of education using ha-man module on self-efficacy of adults in preventing coronary heart disease: Efektivitas edukasi melalui modul ha-man terhadap efikasi diri kelompok usia dewasa dalam mencegah penyakit jantung koroner. Bali Med J. 2021;8(3):294-299.
10. Indahsari NK, Masfufatun M, Herliani O. Edukasi dan Pelayanan Kesehatan tentang Pemeriksaan Kadar Kolesterol dan Glukosa Darah Terkait Pencegahan Penyakit Jantung Koroner dan Diabetes Melitus di SMA Ta’miriyah Surabaya. J Abdidas. 2022;3(6):1009-1014.
11. Simamora FA. PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA KELOMPOK USIA DEWASA MADYA DI PERUMAHAN SABUNGAN INDAH KELURAHAN SABUNGAN JAE KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU. J Pengabdi Masy Aufa. 2021;3(3):139-143.
12. Pratiwi A. Edukasi Kesehatan Terstruktur Terhadap Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK). ProNers. 2019;4(1).
13. Farahdika A, Azam M. Faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner pada usia dewasa madya (41-60 tahun)(studi kasus di RS Umum Daerah Kota Semarang). Unnes J Public Heal. 2015;4(2).
14. Mensah GA, Fuster V, Murray CJL, Roth GA, Collaborators GB of CD and R. Global burden of cardiovascular diseases and risks, 1990-2022. J Am Coll Cardiol. 2023;82(25):2350-2473.
15. Sholihah NA, Sakinah S. Buku Ajar Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Penerbit NEM; 2022.
16. Martiningsih M, Wulandari A. Peningkatan peran kader kesehatan dalam deteksi dini risiko penyakit kardiovaskuler dengan Jakarta Kardiovaskuler Skor. J Pemberdaya Publ Has Pengabdi Kpd Masy. 2020;4(1):13-22.
17. Sundari SW. PENGARUH PELATIHAN KADER POSYANDU DENGAN MODUL TERINTEGRASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEIKUTSERTAAN KADER. Published online 2016.
18. Seaton CL, Holm N, Bottorff JL, et al. Factors that impact the success of interorganizational health promotion collaborations: a scoping review. Am J Heal Promot. 2018;32(4):1095-1109.
19. Purwaningsih T, Ulfah M, Prihandana S, Hudinoto EY. pelatihan dan pendampingan kader posyandu lansia untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler di Kelurahan bandung Kota Tegal. JABI J Abdimas Bhakti Indones. 2020;1(2):12.
20. Nurbaya N, Saeni RH, Irwan Z. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu melalui kegiatan edukasi dan simulasi. JMM (Jurnal Masy Mandiri). 2022;6(1):678-686.
21. Hudiyawati D, Muhlisin A, Pratiwi A, et al. Pemberdayaan kader berbasis educational and community based program dalam upaya pencegahan penyakit jantung. Abdimas Siliwangi. 2022;5(3):518-526.
22. Lestari R, Warseno A, Trisetyaningsih Y, Rukmi DK, Suci A. Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Mencegah Penyakit Tidak Menular Melalui Posbindu Ptm. Adimas J Pengabdi Kpd Masy. 2020;4(1):48-55.
Copyright (c) 2025 Rosidawati, Eros Siti Suryati, Yudhia Fratidhina

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.