PSIKOEDUKASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MENTAL PADA REMAJA DI DESA BESAR II TERJUN PANTAI CERMIN

  • Meri Susanti Idris Medical Faculty of Universitas Islam Sumatra Utara
Keywords: Adolescents, Mental health, Well-being, Psychoeducation

Abstract

The high prevalence of mental health problems in Indonesia requires comprehensive treatment. Psychoeducation is one of the effective techniques to increase knowledge, understanding, and awareness. This activity was carried out on adolescents attending junior and senior high school who are members of the Karang Taruna organization in Desa Besar II Terjun Pantai Cermin Serdang Berdagai, North Sumatra, Indonesia.

Psychoeducation is carried out on adolescents aged 12-18 years, with lecture, simulation, and discussion methods. The results achieved in this service activity are an overview of adolescent mental well-being, actions to overcome stress, and the ability to adapt, build relationships, solve problems, and make decisions. The benefits of activities to prevent and reduce the risk of mental issues faced in their daily lives.

References

1. Aini, E. Q. A., & Puspikawati, S. (2020). Hubungan usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan dengan kepuasan hidup pada tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (TP-PKK) Kaligung Banyuwangi. Journal of Community Mental Health and Public Policy, 2(2), 1-12.
2. Aini, E. N., Isnaini, I., Sukamti, S., & Amalia, L. N. (2018). Pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Kesatrian Kota Malang. Technomedia Journal, 3(1 Agustus), 58-72.
3. Aulizalsini W, Fauzi Pr. Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Warga Desa Babelan Kota Melalui Pendekatan Psikoedukasi. Learning From The Field: Membumikan Teori Psikologi Dalam Kehidupan Nyata Di Masyarakat.:1.
4. Dalimunthe Ha, Khairuddin K, Lubis Dm, Faadhil F. Psikoedukasi Pentingnya Psychological Well Being Pada Siswa Sma Xx Kota Medan. Gotong Royong: Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat. 2023 Jun 30;2(2):47-51.
5. Diyana, K. P., & Jatnika, R. (2022). Meta-Analysis Studies: The Relationship between Social Support and Psychological Well-Being among Adolescents in Indonesia. European Journal of Humanities and Social Sciences, 2(1), 64-71.
6. Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan mental. Pamekasan: duta media publishing, 11-13.
7. Gómez-López, M., Viejo, C., & Ortega-Ruiz, R. (2019). Well-being and romantic relationships: A systematic review in adolescence and emerging adulthood. International journal of environmental research and public health, 16(13), 2415.
8. Guerra-Bustamante, J., León-del-Barco, B., Yuste-Tosina, R., López-Ramos, V. M., & Mendo-Lázaro, S. (2019). Emotional intelligence and psychological well-being in adolescents. International journal of environmental research and public health, 16(10), 1720.
9. Kurniawati, H., Satyaninrum, I. R., El Hajar, M., & Sayekti, S. P. (2023). Psikoedukasi Masyarakat Tentang Kesehatan Mental. Monsu'ani Tano Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(2), 264-272.
10. Ningrum, F. S., & Amna, Z. (2020). Cyberbullying victimization dan kesehatan mental pada remaja. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 5(1), 35-48.
11. Páez-Gallego, J., Gallardo-López, J. A., López-Noguero, F., & Rodrigo-Moriche, M. P. (2020). Analysis of the relationship between psychological well-being and decision making in adolescent students. Frontiers in psychology, 11, 1195.
12. Pesau, H. G., Sastaviana, D., & Panglewai, M. M. (2023). Psikoedukasi Untuk Meningkatkan Toleransi Distres Pada Remaja Di Panti Asuhan. Abdimas Unwahas, 8(1).
13. Pfeifer, J. H., & Allen, N. B. (2021). Puberty initiates cascading relationships between neurodevelopmental, social, and internalizing processes across adolescence. Biological Psychiatry, 89(2), 99-108.
14. Putri, M. A., Bimantoko, I., Herton, N., & Listiyandini, R. A. (2023). Gambaran Kesadaran, Akses Informasi, dan Pengalaman terkait Layanan Kesehatan Mental pada Masyarakat di Indonesia. Jurnal Psikogenesis, 11(1), 14-28.
15. Rohayati, N. (2021). Peberdayaan Masyarakat melalui Penyuluhan Kesehatan Mental sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Masyarakat Desa Srikamulyan. Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Dan Pengabdian Universitas Buana Perjuangan Karawang, 1(1), 1671-1678.
16. Ryff, C. D. (2013). Psychological well-being revisited: Advances in the science and practice of eudaimonia. Psychotherapy and psychosomatics, 83(1), 10-28.
17. Sepalanita, W., & Khairani, W. (2019). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok dengan Stimulasi Persepsi terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(2), 426-431
18. Supriyadi, I., Saifudin, Y., & Hartono, B. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan psychological well-being remaja SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta. Jurnal Perawat Indonesia, 4(3), 437-445.
19. Ulya, F. (2021). Literature review of factors related to mental health in adolescent: kajian literatur faktor yang berhubungan dengan kesehatan mental pada remaja. Journal of health and therapy, 1(1), 27-46.
20. Viejo C, Gómez-López M, Ortega-Ruiz R. Adolescents’ Psychological Well-Being: A Multidimensional Measure. International Journal Of Environmental Research And Public Health. 2018 Oct;15(10):2325.
21. Wibowo H, Fijriani F, Krisnanda Vd. Fenomena Perilaku Bullying Di Sekolah. Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa. 2021 Dec 10;1(2):157-66.
22. Yustikasari Y, Anisa R, Dewi R. Pemanfaatan Program Implementasi Promosi Kesehatan: Promosi Kesehatan Mental Pada Remaja. Joong-Ki: Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2022 Sep 12;1(3):430-8.
Published
2024-11-16
Section
Artikel Pengabdian Masyarakat