FAKTOR RISIKO PEKERJAAN TERHADAP MUNCULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI POLI REHABILITASI MEDIK RSUD LANGSA
OCCUPATIONAL RISK FACTORS OF APPEARANCE LBP COMPLAINTS IN THE MEDICAL REHABILITATION CLINIC OF RSUD LANGSA
Abstract
Nyeri punggung bawah bisa terjadi bukan hanya karena faktor usia namun juga akibat dari sikap kerja. Pekerjaan dengan beban yang berat dapat memicu terjadinya nyeri punggung bawah di antaranya adalah pekerjaan dengan beban yang berat (gerakan yang menimbulkan cedera otot dan saraf, posisi tidak bergerak dalam waktu yang lama), dan waktu pemulihan yang tidak memadai akibat kurangnya waktu istirahat. Sampel penelitian ini berjumlah 142 reponden. Pada penelitian ini digunakan uji statistika Chi-square dengan hasil terdapat hubungan yang signifikan antara kategori pekerjaan dengan munculnya keluhan nyeri punggung bawah di Poli Rehabilitasi Medik RSUD Langsa dengan nilai p value=0,001 (<0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara durasi kerja dengan munculnya keluhan nyeri punggung bawah di Poli Rehabilitasi Medik RSUD Langsa dengan nilai p value=0,006 (<0,05) dan terdapat adanya hubungan antara masa kerja dengan munculnya keluhan nyeri punggung bawah di Poli Rehabilitasi Medik RSUD Langsa dengan nilai p value=0,001 (<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara faktor risiko pekerjaan terhadap munculnya keluhan nyeri punggung bawah di Poli Rehabilitasi Medik RSUD Langsa meliputi kategori pekerjaan, durasi kerja dan masa kerjanya.
References
2. Umami, A., Hartanti, & Ragil Ismi, A. (2014). Hubungan antara Karakteristik Responden dan Sikap Kerja Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pekerja Batik. Jurnal Pustaka Kesehatan., 2(1).
3. Depkes RI. (2006). Upaya Kesehatan Kerja bagi Perajin, Jakarta: Bakti Husada
4. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Low Back Pain. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
5. Patrianingrum, M., Oktaliansah, E., dan Surahman E. (2015). Prevalensi dan Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah di Lingkungan Kerja Anastesiologi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sandikin Bandung. IV: 1.
6. Susanti, N, Hartiyah, Kuntowato, D. (2015). Hubungan Berdiri Lama dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir di Surakarta. Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan. Jurnal Pena Medika. Vol. 5, No.1, Hal. 60 – 70.
7. Ye, S., Jing, Q., Wei, C., & Lu, J. (2017). Risk factors of non-specific neck pain and low back pain in computer-using office workers in China: a crosssectional study. BMJ open, 7(4).
8. Kementerian Kesehatan RI. (2015) Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 20152019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
9. Notoatmodjo, S. (2018). Metode Penelitian Survei Analitik. Metode Penelitian Survei. Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
10. Pirade A, Angliadi E, Sengkey LS. (2013). Hubungan Posisi Dan Lama Duduk Dengan Nyeri Punggung Bawah (NPB) Mekanik Kronik Pada Karyawan. Biomedik. (1):98–104.
11. Lehto, M, R dan Buck J.R. (2008). Introduction to Human Factors and Ergonomics For Engineers.
12. Melvin, I., Wayan N., Made, N., (2022). Hubungan Sikap Kerja dengan Low Back Pain (LBP) pada Pegawai X di Kabupaten Gianyar. Bali: Aesculapius Medical Journal
13. Saputra AA, Kandou GD, Kawatu PAT, Kesehatan F, Universitas M, Ratulangi S.(2017). Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Manado Buruh Angkut Merupakan Salah Satu Masyarakat Pekerja Yang Kerja Ataupun Penyakit Mendapatkan Perhatian Khusus Lembaga Kesehatan;1–13.
14. Mulfianda, Riyan., Desreza, N., Maulidya, R. (2021). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah (NPB) pada Karyawan di Kantor PLN Wilayah Aceh. Journal of Healthcare Technology and Medicine Vol. 7 No. 1
Copyright (c) 2025 Farah Raihan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.