PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN CIPROFLOXACIN DAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN DEMAM TIFOID BERDASARKAN LAMA RAWAT INAP DI RSU PUTRI HIJAU KOTA MEDAN TAHUN 2021

  • Maya Sari Universitas Islam Sumatera Utara
  • Ramadhan Bestari Universitas Islam Sumatera Utara
Keywords: Ciprofloxacin, Cetriaxone, Lama Rawat Inap, Demam Tifoid

Abstract

Efektivitas antibiotik dapat dilihat berdasarkan lama hari rawat inap pasien di rumah sakit dan untuk menjamin efektivitasnya maka pemberian obat harus rasional, yang berarti perlu dilakukan diagnosis yang akurat, memilih obat yang tepat dengan dosis, cara pemberian, interval, serta lama pemberian yang tepat. Penerapan rasionalitas obat digunakan Pedoman Pelayanan Medis (PPM) sebagai panduan dalam pemilihan obat, dosis, dan interval. Pilihan antibiotik untuk terapi demam tifoid berdasarkan PPM adalah kloramfenikol, amoksisilin, kotrimoksazol, seftriakson dan sefiksim. Untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan ciprofloxacin dan ceftriaxone pada pasien demam tifoid berdasarkan lama rawat inap di RSU Putri Hijau Medan

Penelitian ini bersifat analitik, desain crosssectional Untuk perbandingan efektivitas penggunaan ciprofloxacin dan ceftriaxone pada pasien demam tifoid berdasarkan lama rawat inap di RSU Putri Hijau Medan dengan sampel 63 orang dengan metode Random Sampling yang dilakukan dengan kriteria peneliti sendiri dengan uji analisa data man whitney. Berdasarkan ujiman whitney U menunjukan bahwa terdapat ada perbedaan efektifitas ceftriaxone dan ciprofloxacin pada demam tifoid berdasarkan lama rawat inap yang menujukan nilai P sebesar 0.001( P<0.05).

Published
2022-12-31
Section
Artikel Penelitian