VARIASI INDEKS FACIAL DAN NASALIS PADA ETNIS BATAK, MINANGKABAU, TIONGHOA DAN TAMIL DI KELURAHAN PAHLAWAN
Abstract
Morfologi tubuh manusia dapat diukur dengan antropometri. Dalam proses identifikasi seseorang, diperlukan informasi secara umum, termasuk karakteristik wajah seseorang yang kemudian dapat menunjukkan ciri khas ras seseorang yang diidentifikasi seperti tulang pipi, mata, hidung, dagu, mulut, rahang atas maupun rahang bawah. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang berbagai bentuk indeks facial dan nasalis pada etnis Batak, Minangkabau, Tionghoa dan Tamil dikelurahan perjuangan Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan melakukan pengukuran. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Sample penelitianberjumlah40 orang
Hasil penelitianyang diperoleh, Indeks Wajah pada Batak euryprosopic (82,71%), Minangkabau leproprosopic (50%) pada Tamil mesoprosopic (87,99%) pada tionghoa, hyperleptoprosopic (95,94%). Indeks Nasalis pada Batak mesorrhine (67,60%), Minangkabau mesorhinne (60%), Tamil leptorrhine (57,95%), pada tionghoa mesorrhine (67,43%). Keanekaragaman ukuran indeks facialis dan nasalis dapat digunakan untuk membantu menentukan identitas pribadi, terutama perbedaan ras, etnis dan gender.