Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina
<p align="justify">Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara merupakan jurnal yang memiliki cakupan keilmuan dalam bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, dan ilmu perilaku dan terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan <strong>Januari </strong>dan<strong> Juli</strong>. Terbitan pertama adalah bulan Januari 2020. Naskah yang masuk akan diterima oleh editor untuk kemudian kan dilakukan pemeriksaan kemiripan naskah dengan aplikasi Plagiarism Checker. Proses review dilakukan dengan menggunakan peer review.</p> <p align="justify">Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan menerima naskah dengan topik bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu perilaku, dan topik lainnya yang relevan</p>Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utaraen-USIbnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara1411-9986ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS AMPLAS KOTA MEDAN
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/584
<p>Hipertensi merupakan jenis penyakit tidak menular (PTM) penyebab tingginya angka kematian dini di dunia, termasuk di Indonesia. <em>World Health Organization</em> (WHO) menyatakan sekitar 9,4 juta orang meninggal akibat komplikasi hipertensi setiap tahunnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan, persentase prevalensi penderita hipertensi di Indonesia sebanyak 34,1%. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian hipertensi di Puskesmas Amplas Kota Medan. Penelitian bersifat survei analitik dengan desain <em>cross sectional</em>. Jumlah sampel penelitian 100 orang dengan 50 pasien hipertensi dan 50 orang pasien non hipertensi. Sampel diambil menggunakan metode <em>Simple Random Sampling</em>. Data yang terkumpul merupakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara. Analisis univariat dan bivariat menggunaan uji statistik <em>Chi Square</em>. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase kejadian hipertensi di Puskesmas Amplas Kota Medan sebesar 50,0%. Hasil analisis bivariat menggunakan uji <em>Chi Square </em>menunjukkan variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian hipertensi yaitu indeks massa tubuh (nilai p=0,039), rasio lingkar pinggang (nilai p=0,001), riwayat keluarga (nilai p=0,016), konsumsi makanan tinggi natrium (nilai p=0,043), konsumsi makanan berlemak (nilai p=0,037). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan terdapat hubungan antara indeks massa tubuh, rasio lingkar pinggang, riwayat keluarga, konsumsi makanan tinggi natrium, konsumsi makanan berlemak dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Amplas Kota Medan. </p>Ayu OktarinaMayang Sari Ayu
Copyright (c) 2024 Ayu Oktarina, Mayang Sari Ayu
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01232627010.30743/ibnusina.v23i2.584MASALAH ORTOPEDI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT PADA TAHUN 2022
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/593
<p>Ortopedi berfokus pada sistem rangka dan segala sesuatu yang menggerakkannya, termasuk tulang, sendi, otot, tendon, dan saraf. Perbedaan ras, lingkungan, atau geografis di suatu wilayah, prevalensi dan pola gejala ortopedi juga dapat bervariasi di berbagai tempat. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kasus ortopedi pada masyarakat Aceh Barat, sehingga menjadi penilaian terhadap kebutuhan dokter spesialis ortopedi yang saat ini masih belum tersedia di Aceh Barat. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat deskriptif dan bersifat cross-sectional, dan data diambil dari aplikasi SIMRS Rumah Sakit Harapan Sehat. Hasil: Dari 488 pasien rawat jalan yang berobat ke poli bedah umum dalam kurun waktu 1 tahun, ditemukan 37 pasien yang mengalami masalah ortopedi. Kesimpulan: Terdapat 37 pasien, 25 di antaranya adalah laki-laki, dan 12 sisanya adalah perempuan. Usia antara 18 – 60 tahun merupakan usia yang sering sekali mengalami masalah ortopedi. Fraktur merupakan masalah yang paling banyak dialami oleh 23 orang, diikuti oleh dislokasi lutut dengan 4 orang, dan masalah lainnya</p>Adico Notareza AuliaSubhan ThaibBerri Kusuma WijayaOngko Setunggal Wibowo
Copyright (c) 2024 Adico Notareza Aulia, Subhan Thaib, Berri Kusuma Wijaya, Ongko Setunggal Wibowo
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01232717710.30743/ibnusina.v23i2.593UJI CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA JAMU MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER DI KECAMATAN GUNUNGPATI
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/603
<p>Jamu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan salah satunya sebagai antibakteri akan tetapi dari beberapa penelitian menunjukkan kasus jamu tercemar bakteri. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran bakteri <em>coliform</em> pada jamu di wilayah Gunungpati. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan <em>cross sectional.</em> Sampel penelitian ini adalah 2 jenis jamu yaitu jamu beras kencur dan kunir asam yang dijual di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Dari hasil penelitian dari total 11 sampel terdapat tujuh sampel yang tercemar bakteri <em>coliform</em> dua diantaranya terkonfirmasi bakteri <em>coliform</em> <em>Escherichia coli</em> sehingga jamu yang layak dikonsumsi sejumlah tiga sampel (36,36%).</p>Siti Nur ChasanahMuhammad Iqbal AssegafAdhitya Naufal Pribadi
Copyright (c) 2024 Siti Nur Chasanah, Muhammad Iqbal Assegaf, Adhitya Naufal Pribadi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01232788210.30743/ibnusina.v23i2.603EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIIFOLIA) DENGAN PEG 5% TERHADAP MORTALITAS LARVA AEDES AEGYPTI
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/601
<p>Demam Berdarah Dengue (DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui vektor nyamuk A<em>edes aegypti</em> yang banyak ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Dampak yang ditimbulkan sangat berat salah satunya adalah kematian. Penggunaan larvasida kimiawi konvensional yang digunakan untuk mengontrol <em>Aedes aegypti </em>telah menimbulkan populasi yang resisten sehingga dibutuhkan dosis yang lebih tinggi, berefek toksik bagi manusia dan lingkungan, maka dikembangkan larvasida biologi. Daun jeruk nipis (<em>Citrus </em><em>aurantiifolia</em>) memiliki senyawa kimia flavonoid, saponin, dan alkaloid yang memiliki peran penting dalam membunuh larva <em>Aedes aegypti</em>. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jeruk nipis PEG 5% dalam membunuh larva <em>Aedes aegypti</em>. Metode penelitian ini adalah <em>true experiment</em> dengan <em>post-test only control group design. </em>Larva dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negatif, P1 (ekstrak daun jeruk nipis 2,5% dan PEG 5%), P2 (ekstrak daun jeruk nipis 5% dan PEG 5%), P3 (ekstrak daun jeruk nipis 10% dan PEG 5%). Setiap gelas diisi 25 ekor larva <em>Aedes aegypti.</em> Hasil didapatkan kematian larva 100% pada jam ke-6 oleh kelompok kontrol positif, P1, P2 dan P3. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun jeruk nipis 2,5%, 5% dan 10% dengan PEG 5% efektif dalam membunuh larva <em>Aedes aegypti</em> pada jam ke-6 paparan.</p>Rochmadina Suci BestariTalitha Ulima SantosaDevi Usdiana RosyidahRetno SintowatiTanjung Anitasari Indah Kusumaningrum
Copyright (c) 2024 Rochmadina Suci Bestari, Talitha Ulima Santosa, Devi Usdiana Rosyidah, Retno Sintowati, Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01232838810.30743/ibnusina.v23i2.601HUBUNGAN AKTIVITAS SIMTOM JUDI PATOLOGIS DENGAN SIMTOM DEPRESI PADA ORMAS X DI KOTA RANTAU PRAPAT
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/620
<p class="s23">Kegiatan perjudian berpotensi menimbulkan berbagai macam masalah, baik secara ekonomi maupun psikologis. keinginan untuk melanjutkan perjudian cenderung berkembang menjadi gangguan yang dikenal sebagai perjudian patologis. Judi lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita dengan perbandingan 3:1. Prevalensi menurut negara, sebesar 0,9% hingga 7,0% di Amerika Serikat, 0,8% hingga 7,0% di Eropa dan negara bagian utara, dan 1,0% hingga 13% di Australia dan Selandia Baru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis hubungan aktivitas gejala perjudian patologis dengan gejala gejala depresi di Kota Rantau Prapat. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan metode studi <em>cross sectional</em>, pengambilan sampel menggunakan <em>simple random sampling</em>, jumlah sampel 98 orang, alat ukur menggunakan kuesioner PGSI dan BDI II. Sebanyak 44 orang (44,9%) responden memiliki tingkat gejala aktivitas judi patologis kategori berat dan sebanyak 53 orang (54,1%) responden memiliki tingkat gejala depresi kategori berat. Hasil uji korelasi <em>Pearson</em> antara gejala judi patologis dengan gejala depresi diperoleh nilai signifikan p=0,001 (p<0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gejala judi patologis dengan gejala depresi.</p>Aldi Husein RambeIra Aini DaniaMeri SusantiFarah Diba
Copyright (c) 2024 Aldi Husein Rambe, Ira Aini Dania, Meri Susanti, Farah Diba
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-01232899610.30743/ibnusina.v23i2.620PERBANDINGAN PROPORSI ANGKA KEJADIAN TINNITUS SUBJEKTIF DENGAN POLA PENGGUNAAN EARPHONE MAHASISWA FK UISU TAHUN 2022
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/414
<p>Dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, FK UISU melakukan kegiatan perkuliahan secara daring. Banyak dari mahasiswa yang menggunakan berbagai macam perangkat audio elektronik termasuk <em>earphone</em> selama perkuliahan. Penggunaan secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan paparan bising yang menyebabkan penurunan sensitivitas pendengaran dan munculnya <em>tinnitus. Tinnitus</em> adalah gejala yang ditandai dengan adanya persepsi suara yang berlangsung selama lima menit atau lebih tanpa adanya rangsangan eksternal dalam 12 bulan terakhir, biasanya terdengar suara “berdenging”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan proporsi angka kejadian <em>tinnitus subjektif</em> dengan pola penggunaan <em>earphone</em> pada mahasiswa FK UISU angkatan 2018 pada tahun 2022.<a name="_Toc101795101"></a> Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain <em>cross sectional</em>. Sampel sebanyak 61 orang ditentukan berdasarkan teknik <em>consecutive sampling</em>. Instrumen penelitian yaitu kuesioner.<a name="_Toc101795102"></a> Hasil penelitian ditemukan 38 orang (62,3%) memiliki pola penggunaan <em>earphone</em> yang beresiko dan 39 orang (63,9%) mengalami <em>tin</em><em>nitus. </em>Hasil uji <em>Chi-square</em> menunjukkan adanya hubungan pola penggunaan <em>earphone</em> dengan angka kejadia <em>tinnitus </em>subjektif dengan nilai p=0,042 (p<0,05).</p>Agil FatwaAspri AstriaIchwan Alamsyah LubisTezar Samekto Darungan
Copyright (c) 2024 Agil Fatwa, Aspri Astria, Ichwan Alamsyah Lubis, Tezar Samekto Darungan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-012329710310.30743/ibnusina.v23i2.414HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/624
<p>Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis akibat ketidakcukupan asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk, sehingga mengalami tinggi badan yang tidak sesuai (kerdil) dengan umurnya.<sup>1</sup> Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan keterkaitan antara pola makan dan kejadian stunting pada anak balita berusia 12-59 bulan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analitik <em>cross sectional</em>. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji <em>Chi-Square</em>, dengan tingkat signifikansi 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil analisis variabel jenis makanan (<em>p-value</em>=0.047) dan variabel frekuensi makanan (<em>p-value</em>=0.021) memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan dan variabel jumlah makanan (<em>p-value</em>=0.454) menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 di wilayah kerja Puskesmas Marihat Bandar. Disimpulkan bahwa jumlah makanan tidak memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan, sedangkan jenis makanan dan frekuensi makanan memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan.</p>Tarianna GintingPahala Maringan Jubel SimangunsongPaquita Lusten SitompulBella Satrina HutapeaRohdearta Sipayung
Copyright (c) 2024 Tarianna Ginting, Pahala Maringan Jubel Simangunsong, Paquita Lusten Sitompul, Bella Satrina Hutapea, Rohdearta Sipayung
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123210410910.30743/ibnusina.v23i2.624EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI PRIMA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/608
<p>Penggunaan smartphone sangat membantu dalam layanan kesehatan, promosi kesehatan, dan meningkatkan derajat kesehatan. IDAI meluncurkan aplikasi Prima dengan tujuan untuk membantu memantau tumbuh kembang anak dan kesehatan anak usia 0-18 tahun demi terwujudnya generasi prima mengingat 37,2% kasus stunting terjadi di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi Prima terhadap pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental pre-test post-test with control group dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang pada kelompok aplikasi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan terdapat perbedaan pengetahuan ibu sesudah diberikan aplikasi Prima dengan rata-rata pengetahuan post-test 88,05 pada kelompok aplikasi dan 57,43 pada kelompok non aplikasi (p=0,005, α=0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa aplikasi Prima berpengaruh untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah menyempurnakan aplikasi Prima sehingga dapat digunakan sebagai media baru dalam proses penyampaian informasi kesehatan kepada masyarakat agar dapat digunakan untuk memantau tumbuh kembang anak secara terus menerus.</p>Dwi Lestari AnugerahwatiRita DamayantiDien Anshari
Copyright (c) 2024 Dwi Lestari Anugerahwati, Rita Damayanti, Dien Anshari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123211012010.30743/ibnusina.v23i2.608KADAR INTERFERON GAMMA (IFN-γ) MIKROENKAPSULASI MSC-CD34+ DENGAN COATING: STUDI PRELIMINARI TERAPI SELULER MDR-TB
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/617
<p><em>Multidrug Resistant Tuberculosis</em> (MDR-TB) merupakan kondisi di mana pasien tuberkulosis resistan terhadap minimal dua jenis obat anti tuberkulosis. Pasien MDR-TB sering mengalami efek samping sehingga terapi alternatif perlu dipikirkan. <em>Mesenchymal stem cell</em> (MSC) dan sel punca hematopoietik CD34<sup>+</sup> dianggap sebagai alternatif potensial. MSC memiliki sifat imunomodulator, sedangkan CD34<sup>+</sup> meningkatkan angiogenesis. Interferon gamma (IFN-γ) merupakan sitokin proinflamasi yang berperan dalam regulasi imunitas tubuh. Penggunaan <em>coating</em> dengan lisat konsentrat trombosit dan mikroenkapsulasi dapat meningkatkan efektivitas terapi. Penelitian ini bertujuan mengetahui rerata kadar IFN-γ pada medium kultur mikroenkapsulasi MSC dan CD34<strong><sup>+</sup></strong> dengan <em>coating</em> lisat trombosit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Sampel MSC dan CD34<sup>+ </sup>yang digunakan masing-masing berasal dari tali pusat dan darah asal tali pusat bayi baru lahir. Kadar IFN-γ diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 450nm. Hasil penelitian menunjukkan kadar IFN-γ yang disekresikan pada hari ke-2 berjumlah 0,0597 pg/mL, mengalami penurunan pada hari ke-7 dan hari ke-14, kemudian meningkat pada hari ke-21 sebanyak 2,7337 pg/mL.</p>Karina Mutiarani HalawaErvina Julien SitanggangRunggu NapitupuluChristine Verawaty Sibuea
Copyright (c) 2024 Karina Mutiarani Halawa, Ervina Julien Sitanggang, Runggu Napitupulu, Christine Verawaty Sibuea
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123212112810.30743/ibnusina.v23i2.617POTENSI ANTIOKSIDAN DARI AKAR TANAMAN BAJAKAH (SPATHOLOBUS LITTORALIS HASSK) ASAL KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/622
<p>Lingkungan yang tercemar, pola hidup tidak sehat dan proses metabolisme dalam tubuh manusia secara normal menghasilkan spesies oksigen reaktif yang berdampak buruk terhadap tubuh dan dapat memicu penyakit degeneratif. Produksi spesies oksigen reaktif yang berlebihan akan menyebabkan antioksidan alami yang diproduksi tubuh menjadi lemah sehingga memerlukan antioksidan dari luar, seperti dari tanaman bajakah yang secara empiris telah digunakan oleh masyarakat Dayak dalam pengobatan tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan aktivitas antioksidan dan penentuan kandungan kimia dari ekstrak etanol akar bajakah (<em>Spatholobus littoralis </em>Hassk) yang diambil dari wilayah Kubu Raya Kalimantan Barat. Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan metode ekstraksi menggunakan etanol, penentuan aktivitas antioksidan menggunakan senyawa 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), sedangkan untuk penentuan kandungan kimia dalam ekstrak etanolnya adalah melalui mekanisme reaksi yang spesifik antara lain yaitu bubuk Magnesium (Mg) dan larutan HCl untuk penentuan senyawa flavonoid, reagen Wagner untuk penentuan senyawa alkaloid, akuades untuk penentuan senyawa saponin berdasarkan buih yang terbentuk setelah dikocok dan reagen FeCl<sub>3 </sub>untuk penentuan senyawa tanin. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol akar bajakah <em>Spatholobus littoralis</em> memiliki antioksidan (IC<sub>50</sub>) sebesar 22,31 ppm, termasuk kategori potensi antioksidan sangat kuat dan berdasarkan pengujian fitokimianya menunjukkan adanya kandungan flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin.</p>Andi Denisa Fadliah NurMistika ZakiahSyarifah Nurul Yanti Rizki Syahab Asseggaf
Copyright (c) 2024 Andi Denisa Fadliah Nur, Mistika Zakiah, Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab Asseggaf
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123212913710.30743/ibnusina.v23i2.622HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEKUATAN OTOT TANGAN DAN TUNGKAI BAWAH PADA ATLET ZAUZY TAEKWONDO CLUB BINJAI
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/628
<p>Kekuatan otot memiliki pengaruh penting untuk atlet taekwondo. Indeks massa tubuh menggambarkan status gizi yang mempengaruhi komposisi tubuh. Kekuatan otot yang buruk berkaitan dengan berat badan yang rendah, mengakibatkan penurunan kekuatan otot. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kekuatan otot tangan dan tungkai bawah pada atlet taekwondo. Digunakan metode <em>analitik observational</em> dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Pengambilan sampel menggunakan total<em> sampling</em> dengan jumlah 24 orang. Pengukuran berat badan , tinggi badan, <em>handgrip dynamometer</em>, dan <em>leg dynamometer</em> sebagai alat penelitian. Dilakukan uji univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji spearman. Hasil penelitian secara keseluruhan rata-rata IMT pada sampel adalah 21,4 kg/ . Rata-rata kekuatan otot tangan pada sampel laki-laki 37,5 kg. Sedangkan pada sampel perempuan adalah 29,4 kg. Rata-rata dari kekuatan otot tungkai bawah pada sampel laki-laki adalah 99,5 kg, sedangkan pada sampel perempuan adalah 52,9 kg. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara IMT dengan kekuatan otot tangan p=0,015, dan tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kekuatan otot tungkai bawah pada atlet laki-laki p=0,397. Sedangkan hasil uji korelasi pada atlet perempuan diperoleh tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan kekuatan otot tangan p=1,000, dan kekuatan otot tungkai p=0,185.</p>Muhammad Raihan Bati Satya SihombingNondang Purnama SiregarWan Muhammad IsmailRamadhan Bestari
Copyright (c) 2024 Muhammad Raihan Bati Satya Sihombing, Nondang Purnama Siregar, Wan Muhammad Ismail, Ramadhan Bestari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123213814410.30743/ibnusina.v23i2.628KARAKTERISTIK HIPERTENSI DAN PENINGKATAN ASAM URAT DI PUSKESMAS MEDAN AMPLAS
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/578
<p>Hipertensi masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan stroke. Hipertensi ditandai dengan peningkatan tekanan sistolik ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥90 mmHg. Hipertensi sering terjadi pada usia dewasa dan lanjut usia. Saat ini, hipertensi masih menjadi masalah karena prevalensi hipertensi terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu faktor risiko dari hipertensi itu sendiri adalah peningkatan asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hipertensi dan peningkatan kadar asam urat di Puskesmas Medan Amplas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain <em>cross sectional</em>. Sampel penelitian ini berjumlah 52 responden yang merupakan populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di puskesmas Medan Amplas pada periode Maret 2023 dengan teknik pengambilan sampel <em>purposive</em> <em>sampling</em>. Hasil dalam penelitian mayoritas responden memiliki jenis kelamin perempuan yaitu 38 orang, mayoritas responden berusia lansia akhir yaitu 22 orang, mayoritas responden mengalami hipertensi tingkat I yaitu 31 orang dan mayoritas responden memiliki kadar asam urat yang tinggi yaitu 40 orang di Puskesmas Medan Amplas.</p>Aldi KurniawanLucia AktalinaMuhammad Budi SyahputraReni Risnawati
Copyright (c) 2024 Aldi Kurniawan, Lucia Aktalina, Muhammad Budi Syahputra, Reni Risnawati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-05-252024-05-2523215516010.30743/ibnusina.v23i2.578HUBUNGAN SIMTOM DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKEMAS BATU PANJANG RUPAT RIAU
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/616
<p>Diabetes melitus dianggap sebagai penyakit kronis pada abad ke-21, yang dimana prognosis dan perkembangannya bergantung pada gaya hidup dan manajemen diri penderitanya. Sebesar 87% pengidap diabetes melitus mengalami depresi. Kejadian depresi pada penderita diabetes terjadi karena ketidakpatuhan terhadap pengobatan, kontrol metabolik yang buruk, tingkat komplikasi yang tinggi, peningkatan biaya perawatan kesehatan, dan kehilangan produktivitas. Kesejahteraan psikologis berhubungan dengan kesehatan mental penderita diabetes melitus. Kesehatan mental dalam masalah ini dapat diukur menggunakan parameter kualitas hidup. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel 59 orang penderita diabetes melitus tipe 2. Instrumen penelitian menggunakan <em>Beck Depression Inventory</em> dan <em>Diabetes Quality Of Life</em>. Uji analisis hipotesa dilakukan dengan rumus Somers’d. Berdasarkan hasil Analisa menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan jenis kelamin perempuan 40 orang (67,8%), usia 46-55 tahun 27 orang (45,8%), serta pekerjaan ibu rumah tangga 32 orang (54,2%), dan berdasarkan lama menderita 5-10 tahun 28 orang (47,5%). Berdasarkan analisa uji biavariat terdapat hubungan antara hubungan simtom depresi dengan kualitas hidup penderia DM tipe 2, nilai p=0.000 (p<0.05). Terdapat hubungan positif yang signifikan antara simtom depresi dengan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Batu Panjang Rupat Riau.</p>Febby Yurisa ImandaMeri Susanti
Copyright (c) 2024 Febby Yurisa Imanda, Meri Susanti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123216117010.30743/ibnusina.v23i2.616HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DALAM MENYEBABKAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/602
<p>Sekitar 90% wanita di Indonesia berpotensi mengalami keputihan. Terlebih lagi perubahan hormon yang terjadi pada pubertas dapat memperberat kejadian keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan perilaku <em>personal hygiene</em> pada remaja dengan kejadian keputihan. Desain <em>cross sectional</em> kepada 52 siswi SMAN Bangun Purba digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Pengukuran pengetahuan, <em>personal hygiene</em>, dan keputihan dilakukan menggunakan kuesioner, serta analisis chi square digunakan menentukan hubungan antar variabel tersebut. Sebanyak 38 siswi (73,1%) mengalami keputihan, dimana tingkat pengetahuan tentang keputihan mayoritas tergolong baik (40 orang;76,9%), dan mayoritas memiliki <em>personal hygiene</em> yang tergolong baik (34 orang; 65,4%). Hubungan antara pengetahuan dengan kejadian keputihan adalah <em>p</em>= 0,361. Begitu pula hubungan <em>personal hygiene</em> dengan kejadian keputihan <em>p</em>=0,448. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengetahuan dan personal hygiene tidak memiliki hubungan dengan kejadian keputihan. Penelitian lebih lanjut menggunakan variabel lainnya dapat dilakukan untuk menentukan pengaruh variabel tersebut terhadap kejadian keputihan</p>Bambang SusantoRamona
Copyright (c) 2024 Bambang Susanto, Ramona
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123217017710.30743/ibnusina.v23i2.602HUBUNGAN DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN RISIKO PENINGKATAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN TAHUN 2022
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/615
<p>Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia akibat kelainan sekresi dan/atau gangguan kerja insulin. Sekitar 80% dari seluruh kasus DM merupakan DM Tipe 2. Peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) melebihi batas normal dalam jangka waktu lama pada pasien DM, menyebabkan penurunan respons imunologik, sehingga memudahkan terjadinya infeksi oleh mikroorganisme pathogen termasuk <em>Mycobacterium tuberkulosis. </em>Dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat mengidentifikasi hubungan diabetes mellitus tipe 2 dengan risiko peningkatan tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain <em>cross sectional</em>. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 67 data rekam medik. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Eta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus diabetes mellitus tipe 2 dengan tuberkulosis paru paling banyak ditemukan pada sampel dengan rentang umur <60 tahun (64,2%), kelompok jenis kelamin laki-laki (65,7%), dan IMT normal (65,7%). Hasil analisa bivariat dengan uji Eta didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara diabetes mellitus tipe 2 dan risiko peningkatan tuberkulosis paru dengan nilai F<sub>hitung </sub>> F<sub>tabel: </sub> 37,20 > 3,99. Kesimpulan: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara diabetes mellitus tipe 2 dengan tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Haji Medan.</p>Fairuza Alziwinindya BatubaraAlamsyah Lukito
Copyright (c) 2024 Fairuza Alziwinindya Batubara, Alamsyah Lukito
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123217818510.30743/ibnusina.v23i2.615KONSUMSI PROTEIN DAN PRILAKU AKTIVITAS FISIK PADA KADAR HEMOGLOBIN REMAJA : A CROSS SETIONAL STUDY
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/627
<p>Kondisi kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh beberapa determinan yaitu konsumsi protein dan aktivitas fisik, terutama pada usia remaja yang masih membutuhkan berbagai macam zat gizi<strong>. </strong>Penelitian ini ingin membuktikan konsumsi protein dan aktivitas fisik sebagai determinan terhadap kondisi hemoglobin pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain <em>cross sectional. </em>Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 160 remaja di Kabupaten Sleman Yogyakarta dalam rentang usia 19-22 tahun yang diambil secara <em>purposive sampling</em>. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur dan pengambilan darah jadi, untuk mengetahui kadar hemoglobin menggunakan pengukuran Hb <em>automatic</em><strong>. </strong>Konsumsi telur rebus dan sari kacang hijau mempunyai hubungan dengan kondisi hemoglobin yang baik (tidak anemia) pada remaja. Konsumsi telur rebus dan sari kacang hijau secara teratur baik untuk dilakukan, agar dapat memperbaiki kondisi kadar hemoglobin pada remaja.</p>Arif TirtanaIkrimah Nafilata
Copyright (c) 2024 Arif Tirtana, Ikrimah Nafilata
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123218619410.30743/ibnusina.v23i2.627JARAK PANDANG PADA PEMAKAIAN GAWAI BERHUBUNGAN DENGAN PENURUNAN VISUS MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DI SURAKARTA
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/641
<p>Tingkat pemakaian gawai mengalami kenaikan setiap tahunnya, hampir seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran di Surakarta menggunakan gawai tiap hari. Penurunan visus dapat menjadi salah satu akibat dari pemakaian gawai tersebut. Pemakaian gawai dengan jarak pandang kurang dari 30 centimeter serta durasi lebih dari 4 jam perhari dinilai sebagai <em>unsafe action</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara jarak pandang serta durasi penggunaan gawai dengan penurunan visus pada mahasiswa Fakultas Kedokteran di Surakarta. Jenis penelitian ini memakai kuantitatif desain deskriptif korelatif yang mengenakan pendekatan <em>cross sectional</em>. Besar sampel yang digunakan sebanyak 63 responden dengan pengambilan sampel memakai <em>stratified sampling</em>. Pengambilan data dilakukan secara langsung pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil uji <em>chi square</em> terkait jarak pandang dengan penurunan visus didapatkan nilai p sebesar 0, 012 ( p< 0, 05). Hasil uji <em>chi square</em> terkait durasi penggunaan gawai dengan penurunan visus diperoleh nilai p sebesar 0, 935 ( p> 0, 05). Simpulan yaitu terdapat hubungan antara jarak pandang dengan penurunan visus serta tidak terdapat hubungan antara durasi pemakaian gawai dengan penurunan visus pada mahasiswa Fakultas Kedokteran di Surakarta.</p>Budi HernawanMuhammad Hafizh Hanifa
Copyright (c) 2024 Budi Hernawan, Muhammad Hafizh Hanifa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123219520110.30743/ibnusina.v23i2.641PENGARUH KONSUMSI KOPI TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/635
<p>Minuman kopi sangat populer dan mudah dikonsumsi karena mengandung kafein. Efek positif kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi, kesejahteraan, relaksasi, suasana hati yang baik, sedangkan efek negatifnya dapat menimbulkan kecemasan, kegugupan, kegelisahan, insomnia, takikardia, dan tremor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek konsumsi kopi dalam meningkatkan konsentrasi belajar mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Sumatera Utara. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain <em>Quasi Eksperimental</em> dengan perbandingan kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian berjumlah 32 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 16 sampel pada setiap kelompok. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik <em>purposive / judgmental sampling</em>. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi adalah <em>Stroop Test</em>. Hasil uji <em>Mann Whitney</em> antara kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan tingkat konsentrasi kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberikan kopi.</p>Aisah AminiSurya Akbar
Copyright (c) 2024 Aisah Amini, Surya Akbar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123220221410.30743/ibnusina.v23i2.635RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI PERIODE APRIL – MEI 2022
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/649
<p>Skizofrenia merupakan salah satu penyakit kejiwaan yang dapat menyebabkan gangguan kronis pada fungsi otak dan mempengaruhi populasi manusia sebesar 1%. Terapi pengobatan skizofrenia terdiri dari pemberian antipsikotik generasi pertama dan kedua baik secara tunggal maupun kombinasi. Keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada pemakaian antipsikotik yang diberikan secara rasional serta bijak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi berdasarkan indikator ketepatan obat, ketepatan indikasi, ketepatan dosis, ketepatan frekuensi pemberian, cara pemberian dan lama pemberian yang tepat serta interaksi obat yang terjadi. Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan desain deskriptif, bersifat retrospektif, menggunakan data rekam medis pasien rawat inap periode April-Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 sampel, penderita skizofrenia dengan jenis kelamin pria sebanyak 47 pasien (71%) dan jenis kelamin wanita sebanyak 19 pasien (29%), dengan penggunaan antipsikotik tipikal sebesar 3,03%, antipsikotik atipikal 72,73% dan kombinasi 24,29%. Hasil penelitian menunjukkan ketepatan dari penggunaan antipsikotik dengan indikator tepat obat, tepat indikasi, tepat cara pemberian, dan tepat waktu pemberian adalah 100%, tepat dosis 88%, frekuensi pemberian 70%, dan interaksi obat antibiotik 16 kasus berdasarkan pedoman <em>Drug Information Handbook 22nd Edition dan Pharmacotherapy Handbook 9th Edition</em>. Kesimpulan: Masih ditemukan ketidakrasionalitasan dalam penggunaan antipsikotik terutama pada indikator tepat dosis dan tepat frekuensi.</p>Rasmala DewiAisa Dinda MitraRezky Adinda
Copyright (c) 2024 Rasmala Dewi, Aisa Dinda Mitra, Rezky Adinda
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123221522610.30743/ibnusina.v23i2.649PROFIL PASIEN MALARIA DI TIGA DESA ENDEMIK MALARIA KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2022
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/657
<p>Malaria adalah infeksi parasit yang ditularkan oleh nyamuk <em>Anopheles</em>, menyebabkan penyakit akut yang mengancam jiwa dan merupakan ancaman besar terhadap kesehatan masyarakat global. Data WHO pada tahun 2020 memperkirakan terdapat 241 juta kasus malaria dengan angka kematian sekitar 627.000 orang. Pada tahun 2019 terdapat 250.644 kasus malaria di Indonesia dan 15% diantaranya terjadi pada bayi dan balita. Data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara menunjukkan bahwa di Sumatera Utara ditemukan 18.361 pasien malaria pada tahun 2022. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal penderita malaria di tiga desa endemis malaria Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2022. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan jumlah sampel sebanyak 83 orang yang diambil secara total sampling dan data. pengumpulan menggunakan rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian profil penderita malaria yang berjumlah 83 orang atau 100% diketahui pasien berjenis kelamin perempuan berjumlah 45 orang, profil usia terbanyak pada kelompok 0-15 tahun berjumlah 24 orang, profil pekerjaan tertinggi adalah Ibu Rumah Tangga berjumlah 33 orang, Profil pendidikan tertinggi adalah Tidak/Belum bersekolah sebanyak 56 orang, profil tempat tinggal terbanyak adalah Kelurahan Bagan Kuala sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan persentase perempuan sebesar 54,22%, persentase usia 0-15 tahun sebesar 28,92%, persentase Ibu Rumah Tangga sebesar 39,76%, persentase Tidak/Belum Sekolah sebesar 67,47%, persentase Desa Bagan Kuala adalah 72,29%.</p>Hardianti Nilam SariUmar ZeinIra Cinta LestariRamadhan Bestari
Copyright (c) 2024 Hardianti Nilam Sari, Umar Zein, Ira Cinta Lestari, Ramadhan Bestari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123222723410.30743/ibnusina.v23i2.657HUBUNGAN KEJADIAN KECACINGAN STH DENGAN SWAMEDIKASI PENYAKIT KECACINGAN OLEH ORANGTUA DARI ANAK SDN 106804 PERCUT
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/630
<p>namun kurang mendapat perhatian (<em>neglected diseases</em>). Salah satu penyakit dari kelompok ini adalah penyakit cacing yang ditularkan melalui media tanah (STH). Swamedikasi adalah praktik pengobatan sendiri oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit ringan tanpa harus ke dokter. Swamedikasi kecacingan merupakan pengobatan untuk mengatasi penyakit kecacingan dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan golongan obat wajib apotek yang diberikan tanpa resep dokter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian kecacingn STH yang berasal dari pemeriksaan feses anak murid kelas II-V SD Negeri 106804 Percut dengan tingkat swamedikasi obat cacing orangtua murid dengan menggunakan kuisoner. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Subjek penelitian berjumlah 61 orang. Angka kejadian kecacingan STH 11,46%. Tipe cacing yang menginfeksi adalah <em>Trichuris trichiura</em> dan <em>Ascaris lumbricoides</em>. Tingkat swamedikasi obat cacing orangtua murid mayoritas cukup 50,82%. Data dianalisa menggunakan uji ETA dengan hasil tidak ada hubungan antara kejadian kecacingan STH dengan swamedikasi penyakit kecacingan oleh orang tua murid SDN 106804 Percut. Kesimpulan: kemampuan melakukan swamedikasi harus dibarengi dengan kesadaran <em>personal hygiene</em> yang baik. Saran: dilakukan penelitian yang melibatkan beberapa sekolah, juga menambah variabel penelitian lain seperti pengetahuan tentang penyakit kecacingan.</p>Siti Kemala SariSelly OktariaRizki Annisa Umri Hasibuan
Copyright (c) 2024 Siti Kemala Sari, Selly Oktaria, Rizki Annisa Umri Hasibuan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-062024-07-0623225826510.30743/ibnusina.v23i2.630PERBANDINGAN EFEK LARVASIDA DAUN KEMANGI DENGAN PENGENCER TWEEN 80 DAN PEG 400 TERHADAP LARVA AEDES AEGYPTI
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/680
<p>Pengendalian populasi <em>Aedes aegypti</em> sebagai vektor DBD merupakan upaya utama memutus rantai penularannya. Namun, resistensi <em>Aedes aegypti</em> terhadap larvasida temephos mulai banyak terjadi. Diperlukan alternatif larvasida berbasis bahan alam sebagai larvasida, yaitu dari daun kemangi. Penambahan pengencer seperti Tween 80 dan PEG 400 diharapkan dapat meningkatkan efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas ekstrak daun kemangi dengan penambahan Tween 80 dan PEG 400 terhadap larva <em>Aedes aegypti</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>post-test only crontrolled group design</em>. Larva <em>Aedes aegypti</em> yang digunakan sebanyak 700 ekor, terbagi dalam 7 kelompok perlakuan, dan 4 kali pengulangan. Konsentrasi ekstrak daun kemangi yang digunakan adalah 0.5% dan 1%. Analisa data menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji post-hoc Mann Whitney. Hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p<0.05. Hasil uji post-hoc Mann Whitney, perbandingan antara kelompok dengan penambahan Tween 80 dan PEG 400 didapatkan nilai p<0.05, sedangkan perbandingan kelompok dengan penambahan Tween 80 dan kontrol positif didapatkan nilai p>0.05. Sebagai kesimpulan, ekstrak daun kemangi dengan penambahan Tween 80 sama efektifnya dengan temephos sebagai larvasida terhadap <em>Aedes aegypti</em>, dan lebih superior dibandingkan ekstrak daun kemangi dengan penambahan PEG 400.</p>Listiana Masyita DewiDevan Adil SyahRochmadina Suci BestariDevi Usdiana Rosyidah
Copyright (c) 2024 Listiana Masyita Dewi, Devan Adil Syah, Rochmadina Suci Bestari, Devi Usdiana Rosyidah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-062024-07-0623227127810.30743/ibnusina.v23i2.680HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIFITAS, DAN GENETIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI DESA LALANG
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/684
<p>Diabetes mellitus menekankan pentingnya perhatian terhadap kasus ini karena prevalensi dan insidensinya semakin meningkat secara signifikan hingga lebih dari 346 juta kasus. Ditambah dengan angka mortalitas yang kian meningkat menyebabkan penyakit DM harus menjadi perhatian. DM merupakan jenis penyakit degeneratife yang erat kaitannya dengan riwayat genetik serta pola hidup. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan, aktifitas, dan genetik pada penderita DM di Puskesmas Desa Lalang. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain <em>cross-sectional. S</em>ampel penelitian ini ditentukan secara <em>total sampling </em>dari penderita DM di Puskesmas Desa Lalang selama periode Januari-februari 2023 yaitu sebanyak 56 responden. Hasil penelitian didapatkan hubungan faktor-faktor kejadian DM yaitu aktifitas (p=0,029 OR=4,429) dan genetik (p=0,029 OR=4,569). Sedangkan pengetahuan (p=0,628 OR=0,619) tidak berhubungan dengan kejadian DM. Disarankan adanya peningkatan program penyuluhan dengan melibatkan praktisi kesehatan dan tokoh masyarakat untuk melakukan promosi kesehatan serta mengadakan pemeriksaan kadar gula darah secara gratis.</p>Eva Ellya SibagariangMafe Robbi SimajuntakBerkat Eliniat ZegaAyu Sibagariang
Copyright (c) 2024 Eva Ellya Sibagariang, Mafe Robbi Simajuntak, Berkat Eliniat Zega, Ayu Sibagariang
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-062024-07-0623227928610.30743/ibnusina.v23i2.684PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN BELAJAR PADA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN SWASTA DI SEMARANG
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/676
<p>Institusi pendidikan kedokteran harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi mahasiswa kedokteran tanpa menurunkan standar dan kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap lingkungan belajar pada program studi Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran, sehingga dapat menjadi masukan kepada pihak institusi dalam upaya optimalisasi lingkungan belajar. Penelitian ini menggunakan metode <em>cross sectional</em> dengan melibatkan 140 responden mahasiswa terdiri dari semester 3, 5 dan 7. Penelitian untuk mengetahui persepsi mahasiswa ini diambil menggunakan kuesioner <em>Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM)</em>. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 80% mahasiswa memiliki persepsi “sedang” terhadap lingkungan belajar fakultas kedokteran. Berdasarkan hasil tersebut diketahui ada beberapa item mendapatkan respon negatif dari mahasiswa, yang menunjukkan bahwa masih terdapat mahasiswa yang tidak puas terhadap elemen-elemen yang ada pada lingkungan belajar fakultas kedokteran. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan kualitas lingkungan belajar di fakultas kedokteran.</p>Ratna WidyaningrumRahmayantiSudaryantoSiti Maisyaroh Bakti P
Copyright (c) 2024 Ratna Widyaningrum, Rahmayanti, Sudaryanto, Siti Maisyaroh Bakti P
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-122024-07-1223228729710.30743/ibnusina.v23i2.676HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/685
<p>Hipertensi adalah suatu penyakit dengan kondisi dengan risiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko gangguan kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku merokok dan kejadian hipertensi pada individu usia produktif. Hal ini karena banyak orang terus merokok tanpa menghiraukan risikonya terhadap kesehatan mereka dan orang di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode <em>cross sectional</em> dan teknik <em>purposive sampling</em>. Data dikumpulkan dari 35 responden menggunakan lembar observasi dan dianalisis dengan uji <em>chi square</em>. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan signifikan antara perilaku merokok dan kejadian hipertensi pada usia produktif dengan nilai p=0,001<0,05. Sehingga, merokok terbukti meningkatkan risiko hipertensi pada individu usia produktif, menunjukkan perlunya intervensi kesehatan untuk mengurangi kebiasaan merokok dan menurunkan prevalensi hipertensi.</p>Nur Indah Rahma DillaNofi SusantiZahra AndiniFadhlan Al Hafizh Marpaung
Copyright (c) 2024 Nur Indah Rahma Dilla, Nofi Susanti, Zahra Andini, Fadhlan Al Hafizh Marpaung
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-152024-07-1523229830610.30743/ibnusina.v23i2.685KAJIAN LITERATUR: RESILIENSI SEBAGAI VARIABEL PSIKOLOGIS YANG BERPERAN PENTING DALAM PROSES PENDIDIKAN MAHASISWA KEDOKTERAN
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/640
<p>Sebagai seorang mahasiswa, banyak peran dan proses pembelajaran yang harus diikuti. Pada awal proses pendidikan tinggi mahasiswa menghadapi tekanan akademik dan juga proses adaptasi terhadap budaya belajar dan lingkungan sosial. Kondisi ini seringkali menjadi tekanan bagi mahasiswayang dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Situasi ini juga seringkali berpengaruh terhadap performa akademik mahasiswa. Mengatasi tekanan memerlukan variabel psikologis yang tepat sehingga mahasiswa dapat menghadapi dan mengatasi masalah dengan baik. Kajian literatur dilakukan pada tulisan ini untuk mengetahui gambaran resiliensi dan perannya dalam proses pendidikan mahasiswa kedokteran. Resiliensi merupakan respon yang ditunjukkan oleh individu yang dapat membantunya dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan dan risiko psikososial. Resiliensi tidak hanya memengaruhi performa akademik mahasiswa, namun juga berpengaruh terhadap kondisi psikologis lainnya. Perlu dilakukan telaah mendalam mengenai resiliensi, sehingga dapat dikembangkan program untuk mengasah keterampilan resiliensi mahasiswa.</p>Azizatul AdniYoga Pamungkas SusaniDian Puspita SariLale Justin Amelinda Elizar
Copyright (c) 2024 Azizatul Adni, Yoga Pamungkas Susani, Dian Puspita Sari, Lale Justin Amelinda Elizar
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123214515410.30743/ibnusina.v23i2.640PERAWATAN PALIATIF KARDIOVASKULAR: PENDEKATAN PENYAKIT JANTUNG TERMINAL
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/659
<p>Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan morbiditas dan mortalitas tertinggi di dunia. Mortalitas dan morbiditas tersebut mempengaruhi kualitas hidup pasien hariannya dan menjelang kematiannya. Diperlukan perawatan holistik yang berguna untuk meningkatan kualitas hidup pasien dengan penyakit serius atau terminal kardiovaskular dan komplikasinya. Perawatan tersebut adalah perawatan paliatif, dimana perawatan ini multidisiplin dengan dukungan psikososial dan spiritual. Perawatan paliatif ini dibagi menjadi dua yaitu, primer dan sekunder. Perawatan paliatif primer dilakukan oleh ahli jantung, sedangkan perawatan sekunder dilakukan oleh ahli paliatif dengan tim lain. Perawatan ini dapat diterapkan pada pasien dengan penyakit jantung iskemik, penyakit katup jantung berat, gangguan irama, penyakit arteri perifer dan penyakit jantung kongenital dewasa. Penggunaan pereda nyeri dapat digunakan pada penyakit jantung iskemik, juga pengaturan ICD pada aritmia. Pada pasien dengan masalah katup, penyakit arteri perifer, maupun penyakit jantung kongenital, tindakan invasif maupun prosedur operasi perlu didiskusikan bersama dengan preferensi dari pasien. Diharapkan para ahli jantung dapat menggunakan layanan perawatan paliatif kardiovaskular untuk pasien tahap terminal kardiovaskular di kemudian hari.</p>Budhi SetiantoSidhi Laksono
Copyright (c) 2024 Budhi Setianto, Sidhi Laksono
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-012024-07-0123223524410.30743/ibnusina.v23i2.659PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP PENCEGAHAN STROKE
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/677
<p>Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor tiga di seluruh dunia yang disebabkan oleh disfungsi neurologis seperti gangguan penglihatan, bicara cadel, keerbatasan gerak, dan kelumpuhan pada wajah dan ekstremitas. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur untuk mengidentifikasi faktor risiko herediter dan pencegahan stroke. Prosedur penggunaan metode <em>literatur review</em> melibatkan pencarian sumber bibliografi dari lima tahun terakhir (2020-2024) yang relevan dengan kata kunci yang ditentukan. Sumber-sumber ini dikumpulkan dari situs jurnal yang disetujui seperti Google Scholar dan jurnal elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi perilaku dan pengobatan, penurunan tekanan darah, dan penyesuaian pola makan dapat membantu menurunkan risiko stroke. Selain itu, berhenti merokok dan berolahraga secara teratur juga dapat mengurangi risiko stroke pada populasi tertentu.</p>Nofi SusantiFirda VinandaAndiniWinda Syahfitri
Copyright (c) 2024 Nofi Susanti, Firda Vinanda, Andini, Winda Syahfitri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-062024-07-0623226627010.30743/ibnusina.v23i2.677POST-COVID-19 SYNDROME IMAGING FINDINGS IN SEVERE COVID-19 WITH PULMONARY CAVITATION: A CASE REPORT
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/654
<p>In the fourth year of the SARS-CoV-2 pandemic, there is corresponding increase in the proportion exhibiting long-term symptoms and chronic respiratory complication associated with the disease. The British Medical Journal consider post-COVID syndrome as to symptoms continuing for more than 12 weeks. The most prevalent findings were "ground glass opacity" and "fibrotic-like changes”. The term "fibrotic-like changes" exhibited variations across studies, encompassing architectural distortion with traction bronchiectasis, honeycombing, or both, as well as traction bronchiectasis/bronchiolectasis, volume loss, or both. Other descriptions included evidence of stripe-like fibrosis without reticular opacity and the presence of honeycombing, reticulation, and traction bronchiectasis. Bronchial abnormalities, such as wall thickening and dilation, are frequently observed in patients during the acute and early convalescent phases of COVID-19 pneumonia, but their frequency and severity tend to decrease over time.1 However, in a subset of patients, bronchial dilation continues to persist even after recovery from COVID-19 pneumonia. Pulmonary cavitary lesions are uncommon occurrences in cases of COVID-19 pneumonia. Based on a case series, it has been found that approximately 3% of patients who develop COVID-19 pneumonia experience this complication. Despite ongoing research, the exact mechanisms behind the development of pulmonary cavitary lesions in COVID-19 remain unknown. At present, there is no single effective treatment for long COVID. However, low-dose naltrexone, β-blockers, and intravenous immunoglobulin can be considered for treating different symptoms and conditions.</p>Adi SoekardiRicky Suryamin
Copyright (c) 2024 Adi Soekardi, Ricky Suryamin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-062024-07-0623224525110.30743/ibnusina.v23i2.6546-MONTH-OLD INFANT WITH LISSENCEPHALY TYPE I ASSOCIATED WITH MILLER DIEKER SYNDROME: A CASE REPORT
https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/655
<p>Central Nervous System (CNS) malformations occur in 14/10,000 births. Lissencephaly is a rare spectrum of Congenital Brain Malformations (CBM) caused by genetic and non-genetic factors. Lissencephaly consists of type I and type II resulting from disrupted neuronal migration during brain development and is associated with Miller-Dieker syndrome (MDs), Fukuyama Congenital Muscular Dystrophy (FCMD), Muscle-Eye-Brain Disease (MEBD), and Walker-Warburg syndrome (WWs). Type I lissencephaly is associated with MDs, while type II is associated with FCMD, MEBD, and WWs. A 6-month-old infant presented to the emergency department of Royal Prima Medan Hospital with recurrent seizures since 5 days prior to admission, which had been observed since the age of 1.5 months without fever. The patient exhibits facial dysmorphism, growth and developmental delay, with moderate PDA and small ASD (echocardiography), and abnormal EEG and CT findings. Lissencephaly is a rare cortical developmental malformation. MDs is a genetic condition caused by a deletion on chromosome 17p13.3 with characteristics of type I lissencephaly, facial dysmorphism, and severe neurological abnormalities. MDs is a rare chromosomal anomaly and accurately diagnosing based on clinical findings alone can be challenging, thus use of Head CT scan is essential in this case.</p>Dewi AsihAudrina Ernes
Copyright (c) 2024 Dewi Asih, Audrina Ernes
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-062024-07-0623225225710.30743/ibnusina.v23i2.655