https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/issue/feedIbnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara2025-01-31T07:44:00+07:00Ira Cinta Lestariiracinta.lestari@fk.uisu.ac.idOpen Journal Systems<p align="justify">Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, is published by the Faculty of Medicine, Universitas Islam Sumatera Utara. It covers scientific disciplines in medicine, public health, and behavioral sciences. The journal is published twice a year, in <strong>January</strong> and <strong>July</strong>. Submitted manuscripts are initially reviewed by the editor and checked for plagiarism using a Plagiarism Checker application. The review process is conducted through a double-blind peer review system.</p>https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/658HASIL PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL PASIEN HIV DI KLINIK PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI DR. UMAR ZEIN TAHUN 20212025-01-05T10:24:28+07:00Farah Fazila Namira Lubisazhzhillaizzamora12@gmail.comUmar Zeinumarzein@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong>Pengobatan dan hasil terapi ARV dinyatakan berhasil dinilai dari tiga hal, yaitu keberhasilan klinis, keberhasilan imunologis, dan keberhasilan virologis. Keberhasilan klinis yaitu jika terdapat perubahan klinis pada pasien HIV seperti penambahan berat badan, dan perbaikan infeksi oportunistik. Keberhasilan imunologis yaitu terdapat peningkatan jumlah limfosit CD4. Sedangkan keberhasilan virologis ketika terdapat penurunan jumlah virus <em>(viral load</em>) serendah mungkin bahkan di bawah batas deteksi <em>(undetectable viral load).</em> <strong>Tujuan: </strong>Mengetahui hasil pengobatan dengan Antiretroviral pada pasien HIV di Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi Dr. Umar Zein Tahun 2021. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. <strong>Hasil: </strong>Dari 28 sampel yang diteliti satu orang mengalami resistensi yang kemudian meninggal dan 27 lainnya mengalami perbaikan secara klinis maupun imunologis. <strong>Kesimpulan: </strong>Setelah diberikan terapi Antiretroviral dengan kombinasi dan dosis yang tepat menunjukkan hasil berupa perbaikan klinis dan imunologis yang ditandai dengan perbaikan infeksi oportunistik dan perbaikan virologis yang ditandai dengan kadar <em>viral- load</em> yang tidak terdeteksi.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Farah Fazila Namira Lubis, Umar Zeinhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/660GAMBARAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA KO-ASISTEN UNIVERSITAS X2025-01-05T10:24:24+07:00Annisa Fitri Lubisfitriiiannisa12@gmail.comIra Aini Daniaira_aini@fk.uisu.ac.idMeri Susantimerisusanti7724@gmail.comSurya Akbarsurya.akbar@fk.usiu.ac.idIra Cinta Lestariiracinta.lestari@fk.uisu.ac.id<p>Teknlogi yang saat ini terus berkembang semakin maju, telah mengubah kehidupan manusia kian cepat dan praktis. Hal tersebut terlihat dari cara pemenuhan kebutuhan hidup yang kini dapat dilakukan via daring. Ketersediaan layanan-layanan online tersebut mendorong munculnya perilaku konsumtif, dimana mencakup pembelian suatu barang tanpa asas memenuhi kebutuhan pokok, tetapi menekankan kepada kepuasan dan kesenangan semata. Pola perilaku konsumtif ini dapat terjadi kepada siapa pun, termasuk mahasiswa yang saat ini berada tahap proses pencarian jati diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku konsumtif pada mahasiswa ko-asisten universitas X. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi observasional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebesar 62 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner perilaku konsumtif. Berdasarkan hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 35 orang (56.5%) berada dalam kategori perilaku konsumtif tinggi dan 27 orang (43.5%) berada dalam kategori perilaku konsumitf rendah. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa mayoritas mahasiswa ko-asisten universitas X memiliki perilaku konsumtif tinggi.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Annisa Fitri Lubis, Ira Aini Dania, Meri Susanti, Surya Akbar, Ira Cinta Lestarihttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/694KARAKTERISTIK PENGGUNA PRODUK TEMBAKAU HEAT-NOT-BURN BERDASARKAN NIAT DAN UPAYA UNTUK BERHENTI MEROKOK2025-01-05T10:24:14+07:00Nora Maulinanora.maulina@unimal.ac.idMuhammad Fadhlan La Tabariagustiawan.dr@gmail.comAgustiawanagustiawan.dr@gmail.comRai Riska Resty Wasitaagustiawan.dr@gmail.comAndi Nasiragustiawan.dr@gmail.com<p><strong>Pendahuluan:</strong> Tembakau <em>heat not burn </em>(HnB) pada umumnya dipasarkan sebagai produk yang aman, meskipun isu tersebut masih kontroversial. Kami meneliti karakteristik dan persepsi pengguna tembakau HnB. <strong>Metode:</strong> Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan menyebar kuesioner menggunakan aplikasi google-form. Data penelitian ini kami sajikan dalam Tabel dan Grafik, dimana analisis univariat dilakukan untuk menilai persebaran karakteristik responden penelitian. Semua data penelitian yang kami masukkan bersifat anonim atau hanya menggunakan inisial nama. <strong>Hasil:</strong> Responden dalam penelitian ini didominasi usia 25-30 tahun (67,6%) dan sarjana / diploma (87,3%). Responden pada umumnya merokok lebih dari lima tahun dan baru menggunakan tembakau HnB dalam satu tahun terakhir. Adapun 70,4% responden beranggapan bahwa tembakau HnB aman dibandingkan rokok konvensional. Responden penelitian yang menggunakan tembakau HnB sebagai upaya berhenti merokok pada umumnya memiliki niat dan upaya untuk berhenti merokok. Hal ini ditunjukkan tingginya tingkat konversi dari menggunakan rokok konvensional menjadi menggunakan tembakau HnB. <strong>Kesimpulan:</strong> Mayoritas responden yang menggunakan tembakau HnB untuk kepentingan berhenti merokok pada umumnya memiliki niat dan usaha untuk berhenti merokok. Kami merekomendasikan cara lain yang dapat digunakan untuk berhenti merokok, seperti konseling dan menguatkan niat untuk menghindari lingkungan perokok. Hal ini mengingat produk HnB yang digunakan juga tetap menciptakan emisi berbahaya.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Nora Maulina, Muhammad Fadhlan La Tabari, Agustiawan, Rai Riska Resty Wasita, Andi Nasirhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/696HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI DESA PARTIHAMAN SAROHA2025-01-05T10:24:44+07:00Putri Yunita Paneakbaraliharahap0907@gmail.comEka Lolita Eliyanti Pakpahanakbaraliharahap0907@gmail.comAli Akbar Harahapakbaraliharahap0907@gmail.com<p>Stunting adalah salah satu masalah gizi yang berkaitan dengan masa pertumbuhan anak. Stunting disebabkan oleh asupan gizi yang tidak mencukupi dalam waktu yang lama sehingga mengalami tinggi badan yang tidak sesuai (kerdil) dengan umurnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan karakteristik ibu dan pemberian makanan pendamping ASI terhadap kejadian stunting. Metode penelitian ini menggunakan metode <em>cross sectional</em> dalam melakukan wawancara, observasi, dan pengisian kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan uji α=5% <em>chi-square</em> dan populasi dalam penelitian ini adalah 59 ibu yang memiliki bayi di bawah usia dua tahun. Ukuran sampel adalah 59 ibu. Hasilnya, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara makanan pendamping ASI dengan kejadian stunting (p=0,005), hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian Stunting (p=0,167), hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian stunting (p=0,948), usia ibu dan kejadian stunting (p=0,288).</p>2024-09-03T10:30:34+07:00Copyright (c) 2024 Putri Yunita Pane, Eka Lolita Eliyanti Pakpahan, Ali Akbar Harahaphttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/691HUBUNGAN PENGETAHUAN COVID-19 DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN APD PADA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS BAITUSSALAM, ACEH BESAR 2025-01-05T10:24:17+07:00Nadhira Salsabilamagnolianadhira@gmail.comMirfandi Amirsyahmagnolianadhira@gmail.comIka Waraztutymagnolianadhira@gmail.com<p>Kasus COVID-19 yang meningkat setiap harinya banyak menelan korban pada tenaga kesehatan yang bekerja sebagai garda terdepan. Di era pandemik COVID-19, penggunaan alat pelindung diri sangat penting untuk menurunkan risiko penularan penyakit infeksius pada tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan COVID-19 dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada tenaga kesehatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Baitussalam, Aceh Besar berjumlah 76 sampel. Pengambilan sampel menggunakan metode <em>non probability sampling</em> dengan teknik <em>total sampling</em>. Pengambilan data melalui self-assesment menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilak. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi (univariat) dan uji korelasi <em>Spearman </em>untuk melihat hubungan diantara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 84,4% responden dengan pengetahuan COVID-19 yang baik memiliki perilaku penggunaan alat pelindung diri yang baik. Berdasarkan uji yang dilakukan didapatkan hasil p value=0,004 dan nilai koefisien korelasi r=0,324. Hasil tersebut menunjukkan korelasi positif antara pengetahuan COVID-19 dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri dengan kekuatan korelasi sedang. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan COVID-19 dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada tenaga kesehatan di Puskesmas Baitussalam, Aceh Besar.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Nadhira Salsabila, Mirfandi Amirsyah, Ika Waraztutyhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/554HUBUNGAN STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PARAMEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG2025-01-05T10:24:34+07:00Rama Muhammad Bintang Sunaryoramaabintang@gmail.comMayang Sari Ayudr_mayang@yahoo.co.id<p style="font-weight: 400;"><strong>Latar Belakang:</strong> Salah satu faktor dalam organisasi sebuah RSU yang harus mendapat perhatian pihak manajemen adalah kinerja karyawan. Kinerja (<em>performance</em>) merupakan hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. <strong>Tujuan</strong>: menganalisis kinerja karyawan di Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung Medan Sumatera Utara yang dipengaruhi oleh variabel kepuasan kerja karyawan dan variabel variabel stres kerja karyawan tahun 2023. <strong>Metode:</strong> metode penelitian analitik korelasional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>total sampling </em>dan besar sampel sebanyak 164 orang. Penelitian ini menggunakan data primer dari hasil pengisian kuesioner dan analisa data dengan menggunakan uji <em>pearson.</em> <strong>Hasil:</strong> analisis menyimpulkan bahwa stres kerja berhubungan dengan kinerja karyawan dan kepuasan kerja berhubungan dengan kinerja karyawan. <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat hubungan dari stres kerja dengan kepuasan kerja dengan nilai alfa 0,000 < 0,05. Stres kerja juga berhubungan dengan kinerja karyawan nilai alfa 0,000 < 0,05. dengan masing-masing variabel memiliki arah pengaruh negatif, yang menandakan semakin tinggi stres maka kepuasan serta kinerja karyawan semakin menurun.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Rama Muhammad Bintang Sunaryo, Mayang Sari Ayuhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/681HUBUNGAN KONDISI VENTILASI RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA2025-01-05T10:24:20+07:00Firda Az Zahra Nasutionfirdansttt00@gmail.comAnita Freesiaanita@fk.uisu.ac.id<p>Penyakit Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh <em>Mycobacterium tuberculosis</em>. Penularan <em>Mycobacterium tuberculosis </em>dapat menular melalui percikan dahak atau ludah. Ruangan yang lembab dengan ventilasi yang kurang tanpa sinar matahari dapat meningkatkan daya tahan kuman (<em>Mycobacterium tuberculosis</em>) hingga beberapa jam. Ventilasi mempengaruhi proses dilusi udara atau mengencerkan konsentrasi kuman TB akan terbawa keluar dan mati terkena sinar ultra- violet. Tujuan penelitian ntuk mengetahui hubungan antara kondisi ventilasi rumah dengan kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa. Penelitian bersifat observasional analitik dengan metode study <em>cross- sectional </em>dengan subjek sebanyak 66 responden. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah meteran, <em>lux</em>, higrometer dan kuesioner. Terdapat 19 rumah (28.8%) memiliki ventilasi normal dan 47 rumah (71.2%) dengan ventilasi tidak normal. Hasil uji <em>chi-square </em>pada ventilasi dengan TB memperlihatkan bahwa nilai p= 0.001. Mayoritas responden memiliki ventilasi yang tidak memenuhi syarat. Terdapat hubungan yang signifikan antara ventilasi dengan kejadian TB paru.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Firda Az Zahra Nasution, Anita Freesiahttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/542HUBUNGAN PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI REMAJA SMPN 1 DELI TUA2025-01-05T10:24:37+07:00Rika Nur Avika Wanarikanuravikawana@gmail.comNur Azizahnur_azizah@fk.uisu.ac.id<p>Pengetahuan yang baik dalam menjaga kebersihan diri dapat membantu meningkatkan kesehatan dan dapat terhindar dari penyakit. Perilaku dalam <em>personal hygiene</em> saat menstruasi merupakan perilaku yang berhubungan dengan tindakan menjaga kesehatan dan upaya menjaga kebersihan pada area kewanitaan selama menstruasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan <em>personal hygiene</em> dengan perilaku <em>personal hygiene</em> saat mentruasi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Deli Tua Medan. Metode penelitian berupa survei analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Subjek penelitian terdiri dari 67 orang Remaja Putri SMP Negeri 1 Deli Tua Medan yang di ambil dengan metode simple random sampling. Berdasarkan Usia serta kelas, siswi yang memiliki Pengetahuan Cukup berjumlah 32 orang (47.7%). Responden yang memiliki perilaku <em>personal hygiene</em> yang Cukup berjumlah 36 orang (53.7%). Berdasarkan hasil uji statistik <em>Chi-Square</em>, diperoleh adanya hubungan yang signfikan antara pengetahuan personal hygine dengan perilaku <em>personal hygiene</em> saat menstruasi pada remaja putri di SMP N 1 Deli Tua (p < 0,05). Maka terdapat hubungan yang signifikan antara Pengetahuan <em>personal hygiene</em> dengan perilaku <em>personal hygiene</em> saat menstruasi.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Rika Nur Avika Wana, Nur Azizahhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/703PENGARUH EXTENDED-SPECTRUM BETA-LACTAMASE (ESBL) TERHADAP MORTALITAS PASIEN PNEUMONIA2025-01-05T10:24:07+07:00Raja Merlinda Veronicamerlindaveronica27101977@gmail.comDani Rosdianaagustiawan.dr@gmail.comAnwar Betagustiawan.dr@gmail.comAgustiawanagustiawan.dr@gmail.com<p><strong>Pendahuluan:</strong> Resistensi antimikroba merupakan krisis kesehatan global dalam beberapa tahun terakhir. <em>Extended-spectrum beta-lactamase</em> (ESBL) merupakan enzim yang diproduksi oleh bakteri yang mampu memghidrolisis golongan antibiotik beta laktam spektrum luas dan merupakan salah satu kelompok <em>multi drug resitance</em> (MDR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ESBL terhadap tingkat kematian pasien pasien pneumonia. <strong>Metode:</strong> Studi observasional dengan pendekatan kohort retrospektif menggunakan data rekam medis. Pengambilan sampel dilakukan dengan <em>consecutive sampling</em>. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji <em>chi square</em>, dimana perbedaan signifikan jika nilai p <0,05. <strong>Hasil:</strong> Pasien dalam penelitian didominasi oleh laki-laki (59,5%) dan mereka dengan kategori usia <60 tahun (94,0%). Penderita pneumonia infeksi ESBL yang meninggal dunia sebanyak 41 orang (48,8% dari 84 orang sampel dan 89,1% dari total ESBL positif). Patogen Gram negatif terbanyak adalah <em>Acinetobacter sp</em> (16,7%), <em>Escherichia coli</em> (15,5%), <em>Pseudomonas aeruginosa</em> (10,7%), <em>Stenoptrophomonas maltophilia</em> (4,8%), Burkhoideria (24%), sedangkan patogen Gram positif yang ditemukan adalah <em>Staphilococcus aureus</em> (2,4%) dan <em>Staphilococcus haemoliticus</em> (2,4%). Sebanyak 89,1% pasien ESBL mengalami kematian, sedangkan sisanya tidak. <em>Odds ratio</em> (OR) mortalitas selama perawatan pada pasien dengan ESBL adalah 22,9 dengan interval kepercayaan (IK) 95% (7,1-74,4). <strong>Kesimpulan:</strong> Paparan infeksi bakteri ESBL dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan perlunya strategi pencegahan dan manajemen pasien dengan baik.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Raja Merlinda Veronica, Dani Rosdiana, Anwar Bet, Agustiawanhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/730KADAR ASAM URAT MENGGUNAKAN TABUNG VACUTAINER PLAIN DAN TABUNG VACUTAINER SERUM SEPARATOR DENGAN CHEMISTRY ANALYZER2025-01-05T10:23:50+07:00Muhammad Rizky Amanatullahmargarethahaiti@ukmc.ac.idMargareta Haitihaititasti@gmail.comMustika Sari H Hutabaratmargarethahaiti@ukmc.ac.id<p>Pemeriksaan asam urat adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada laboratorium klinik, untuk mendeteksi asam urat di dalam tubuh. Bahan pemeriksaan asam urat yang utama digunakan ialah sampel serum. Tabung yang akan digunakan untuk pemeriksaan asam urat yaitu tabung <em>plain</em> dan tabung SST adapun tujuan untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat menggunakan tabung <em>plain</em> dan SST dengan menggunakan alat <em>chemistry analyzer</em>. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Subjek pada penelitian ialah 35 mahasiswa/i yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji statistik menggunakan uji <em>Paired t Test</em> dengan tingkat kepercayaan 95%. Rata-rata kadar asam urat menggunakan tabung plain adalah 5,33 mg/dL. Rata-rata kadar asam urat menggunakan tabung SST adalah 5,19 mg/dL. Dengan menggunakan uji <em>paired t test</em> diperoleh p = 0.000 (p < 0.05), yang berarti terdapat perbedaan hasil asam urat menggunakan tabung <em>plain</em> dan SST dengan <em>chemistry analyzer</em>. Terdapat perbedaan bermakna pada kadar asam urat menggunakan tabung <em>plain</em> dan tabung SST. Tabung <em>plain</em> disarankan sebagai tabung penampung darah untuk pemeriksaan asam urat dengan <em>chemistry analyzer</em>.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Margareta Haiti, Muhammad Rizky Amanatullah, Mustika Sari H Hutabarathttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/722GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT PEMULUNG DALAM PEMANFAATAN SAMPAH DOMESTIK UNTUK BAHAN BAKU PEMBUATAN ECO-ENZYM2025-01-05T10:23:57+07:00Roy's Grace Tampubolonroytampu8@gmail.comRapael Gintingroytampu8@gmail.comJohannes Bastiraroytampu8@gmail.comMasryna Siagianroytampu8@gmail.com<p>Proyek ini berfokus pada pengisian kertas survei pendayagunaan sampah organik terhadap eco-enzim dari bahan tak terpakai, biasanya dibuang sebagai sampah, menjadi pembersih lingkungan. Penelitian bertujuan menilai perilaku masyarakat terkait pendayagunaan sampah rumah tangga untuk produksi eco-enzim di tempat Pembuangan Akhir Kecamatan Marelan, Kota Medan. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability, penelitian ini ekspos beberapa wawasan tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terkait penajaan sampah. Analitis responden, 34,8% mengindikasi pengetahuan yang cukup tentang pengolahan sampah, sementara 31,8% mengindikasi pengetahuan yang baik, dan 33,3% mengindikasi pengetahuan yang buruk. Analitis sikap, 37,9% mengindikasi sikap negatif terhadap pengelolaan sampah, dan hanya 27,3% yang mengindikasi sikap yang baik. Analitis tindakan, 43,9% responden tindakan cukup, provisional 28,8% mengindikasi tindakan yang baik, dan 27,3% memulai tindakan yang buruk. Temuan ini mengindikasikan bahwa masyarakat umum mengenal dampak buruk dari kongesti sampah, akan tetapi kurang menerima pengetahuan hal manfaat ekonomi dari daur ulang sampah. responden tidak memilah sampah secara efektif.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Roy's Grace Tampubolon, Rapael Ginting, Johannes Bastira, Masryna Siagianhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/736PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN COVID-19 BERDASARKAN METODE GYSSENS DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA2025-01-05T10:23:47+07:00Lily Annisa226130505@uii.ac.idMutiara Herawati226130505@uii.ac.idAdinda Millenia Nurlaela226130505@uii.ac.id<p>Penggunaan antibiotik mengalami peningkatan pada awal pandemi COVID-19. Antibiotik terutama digunakan pada kondisi COVID-19 dengan pneumonia. Tinginya peresepan antibiotik dapat meningkatkan resiko penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan meningkatkan resistensi antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik yang digunakan pasien pneumonia dengan COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-retrospektif, dengan menggunakan analisis kualitatif (metode <em>Gyssens</em>) selama periode Agustus 2020 – Juli 2021, di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 69 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, dengan 252 peresepan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang rasional (kategori 0) sebanyak 129 (51,19%); dosis yang tidak tepat (kategori IIa) sebanyak 11 (4,37%); interval tidak tepat (kategori IIb) sebanyak 4 (1,59%); durasi penggunaan yang terlalu lama (kategori IIIa) sebanyak 3 (1,19%); durasi penggunaan terlalu singkat (kategori IIIb) sebanyak 99 (39,29%); terdapat antibotik lain yang lebih efektif (kategori IVa) sebanyak 1 (0,4%); terdapat pilihan antibiotik lain yang lebih tidak toksik (kategori IVb) sebanyak 2 (0,79%); dan terdapat antibiotik dengan spektrum yang lebih sempit (IVd) sebanyak 3 (1,19%). Rasionalitas penggunaan antibiotik di RSUP Dr.Sardjito cukup baik mencapai 51.19% resep (kategori 0). Mayoritas ketidaksesuaian penggunaan antibiotik yaitu terkait durasi penggunaan obat yang terlalu singkat.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Lily Annisa, Mutiara Herawati, Adinda Millenia Nurlaelahttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/723DETERMINAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KALANGAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH2025-01-05T10:23:54+07:00Maychin Ayu Manihurukmaychinayumanihuruk14@gmail.comPutri Yunita Panemaychinayumanihuruk14@gmail.com<p>Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang cukup serius dikalangan masyarakat. Penyakit ini terjadi karena pola hidup yang tidak sehat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor perilaku (konsumsi alkohol, merokok, aktivitas fisik, dan konsumsi kopi). Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain <em>case-control</em> terhadap 32 pasien kasus dan 32 pasien <em>control</em> di Puskesmas Kalangan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan menggunakan kuesioner untuk memenuhi data dari responden. Data yang diperoleh kemudian diuji dengan analisis univariat, bivariate, dan multivariat dengan uji <em>Chi-Square</em>. Dengan hasil penelitian ini data yang diperoleh dari 32 pasien kasus dan 32 pasien <em>control</em> (29 laki-laki dan 35 perempuan). Dari 64 responden diperoleh mengkonsumsi alkohol sebesar 26 orang 40,6% tidak mengkonsumsi alkohol 38 orang 59,4%,merokok 20 orang 31,3% tidak merokok 44 orang 68,8%, aktivitas fisik baik 21 orang 32,8% aktivitas tidak baik 43 orang 67,2%, dan konsumsi kopi 33 orang 51,6% tidak mengkonsumsi kopi 31 orang 48,4%. Dengan hasil yang diperoleh menggunakan uji <em>Chi-Square</em> dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Dengan kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang berarti antara gender dan aktivitas fisik dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Maychin Ayu Manihuruk, Putri Yunita Panehttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/567RIWAYAT STATUS GIZI DAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI PUSKESMAS AMPLAS KOTA MEDAN2025-01-05T10:24:31+07:00Dinda Saufia Rahmadindasaufia20@gmail.comSurya Akbarsurya.akbar@fk.usiu.ac.idMayang Sari Ayudr_mayang@yahoo.co.idMeri Susantimerisusanti7724@gmail.comDewi Pangestutidewi.pangestuti@fk.uisu.ac.id<p>Perkembangan kognitif berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pada otak yang telah terjadi sangat pesat pada trimester ketiga kehamilan sampai usia 2 tahun. Kekurangan gizi sejak bayi hingga umur 2 tahun dapat mengakibatkan sel otak berkurang 15-20% yang mengakibatkan anak. Prevalensi kekurangan gizi di Propinsi Sumatera Utara sebesar 5,4%, sangat kurus 4,6% dan sangat pendek 13,2%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui riwayat status gizi dan kemampuan kognitif anak usia pra sekolah. Jenis penelitian yang dilakukan ialah deskriptif kuntitatif dengan desain kohort retropsektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia pra sekolah sedang mengikuti pendidikan formal anak usia dini. Teknik pengambilan sampel puposive sampling dengan besar sampel sebanyak 79 anak yang dihitung menggunakan rumus data proporsi. Hasil penelitian didapat anak usia pra sekolah berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan. Anak usia pra sekolah yang mengikuti pendidikan formal usia dini berusia 6 tahun lebih banyak dari 5 tahun. Riwayat status gizi yang normal lebih banyak dari yang memiliki riwayat status gizi tidak normal. Kemampuan kognitif anak yang normal lebih banyak dari pada yang tidak normal. Diharapkan orang tua agar lebih memperhatikan pola asuh anaknya agar kebutuhan asupan gizi pada anak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan kognitif pada anak.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Dinda Saufia Rahma, Surya Akbar, Mayang Sari Ayu, Meri Susanti, Dewi Pangestutihttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/739EFEKTIVITAS STRATEGI PENGENDALIAN DBD MELALUI LASKAR JUMANTIK DAN JUMANAH DALAM KEGIATAN PSN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT2025-01-05T10:23:44+07:00Radifa Paleviradifapalevi8@gmail.comWan Muhammad Ismailwan.ismail@fk.uisu.ac.idLucia Aktalinalucia.aktalina@fk.uisu.ac.idAnna Yusriaannayusria88@gmail.com<p>Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk dan menjadi masalah kesehatan global. Pada 2020, WHO memasukkan DBD sebagai salah satu ancaman kesehatan global. Pengendalian DBD bergantung pada pencegahan vektor melalui partisipasi masyarakat, seperti penggunaan larvasida, <em>fogging</em>, 3M-plus, serta peran Jumantik dan Jumanah untuk memantau dan menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan peran Jumantik dan Jumanah terhadap perilaku masyarakat dan kejadian DBD di Desa Binjai, Kota Medan. Desain penelitian menggunakan metode <em>cross-sectional</em> dengan 97 responden di Lingkungan 16, Desa Binjai, yang dipilih melalui <em>simple random sampling</em>. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Hasil menunjukkan dari 97 responden, 50,1% perempuan, 48,5% laki-laki, sebagian besar berpendidikan SMA (55,7%), dan bekerja sebagai pegawai swasta (28,9%). Uji <em>Spearman</em> menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,713, mengindikasikan korelasi kuat. Kesimpulannya, terdapat hubungan signifikan antara efektivitas Jumantik dan Jumanah dengan perilaku masyarakat dalam pengendalian DBD.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Radifa Palevi, Wan Muhammad Ismail, Lucia Aktalina, Anna Yusriahttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/768HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN SELF-CARE MANAGEMENT PENYANDANG HIPERTENSI 2025-01-05T10:23:40+07:00Fatimah Azzahroini RajatiAzzahfatimah13@gmail.comFahrun Nur RosyidAzzahfatimah13@gmail.com<p><em>Self-efficacy</em> atau keyakinan seseorang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen diri hipertensi. <em>Self-care </em>manajemen yang baik mampu mendukung individu dalam terkontrolnya hipertensi<em>. </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara efikasi diri dengan perawatan diri pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kartasura. Penelitian ini berjenis deskriptif korelasional dengan pendekatan <em>cross-sectional. </em>Sampel yang ada dalam penelitian ini adalah 247 orang dengan hipertensi yang berobat ke Puskesmas Kartasura, sampel dikumpulkan dengan cara <em>accidental sampling </em>dan di uji analisis menggunakan <em>Kendall-Tau. </em>Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Kartasura menggunakan kuesioner SEMH untuk mengukur efikasi diri dan kuesioner HSMBQ untuk mengukur <em>self-management </em>atau perawatan diri responden. Sebanyak 174 orang (70.4%) memiliki <em>self-efficacy</em> yang baik, serta 199(80.2%) orang memiliki <em>self-care management</em> yang baik pula. Uji Hubungan dari kedua variabel didapat <em>p-value</em> = 0,000 sehingga, hasil dari penelitian ini didapat hubungan antara <em>self-efficacy</em> dengan <em>self-care management</em> pada pasien hipertensi.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Fatimah Azzahroini Rajati, Fahrun Nur Rosyidhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/695INDEKS MASSA TUBUH DAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP OUTCOME PENGOBATAN TB PARU TCM POSITIF2025-01-05T10:22:41+07:00Erika Diana Risantiedr123@ums.ac.idSyifa Ramadhani Susiloedr123@ums.ac.id<p>Angka keberhasilan pengobatan TB Paru di Indonesia masih di bawah target. Beberapa faktor yang melatarbelakangi angka keberhasilan pengobatan TB adalah IMT dan kebiasaan merokok. Rendahnya IMT dan kebiasaan merokok mempengaruhi proses imunitas seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IMT dan kebiasaan merokok terhadap angka keberhasilan pengobatan TCM positif di RSUP Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan metode <em>cross sectional</em>. Subyek penelitian berjumlah 191 pasien TB paru TCM positif di RSUP Surakarta dengan teknik random sampling. Data sampel yang terkumpul dianalisis dengn uji statistik untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menggunakan analisis statistik dengan uji <em>Chi-square</em> menunjukkan hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh (ρ=0,001) dan kebiasaan merokok (ρ= 0,015) dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru TCM positif di RSUP Surakarta. Hasil regresi logistik menunjukkan kebiasaan merokok (OR: 1,116, ρ=0,813) lebih berpengaruh terhadap angka keberhasilan pengobatan TB paru TCM positif di RSUP Surakarta. Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara IMT dan kebiasaan merokok dengan angka keberhasilan pengobatan TB Paru TCM positif di RSUP Surakarta.</p>2025-01-05T10:03:35+07:00Copyright (c) 2025 Erika Diana Risanti, Syifa Ramadhani Susilohttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/749ANALISIS FAKTOR MOTIVASI TANGGUNG JAWAB, PENGHARGAAN, DAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RSUD RANTAUPRAPAT2025-01-05T10:22:38+07:00Elmajohannes.bastira.jb@gmail.comChrismis Novalindajohannes.bastira.jb@gmail.comJohannes Bastira Gintingjohannes.bastira.jb@gmail.com<p>Job satisfaction is an important factor that influences nurses' performance and the quality of health services. This study aims to explore the relationship between responsibility, reward, and achievement on nurses' job satisfaction at RSUD Rantauprapat. A quantitative research method with a descriptive approach was used, involving 175 respondents selected through purposive sampling. Results showed that 88% of nurses with high responsibility were satisfied, compared to 2% at low responsibility (<em>p-value</em> 0.001). Rewards also contributed significantly, with 86% of rewarded respondents reporting satisfaction (<em>p-value</em> 0.000). On the other hand, of the 130 nurses who felt accomplished, 70% were satisfied (<em>p-value</em> 0.002). Logistic regression analysis showed responsibility had the greatest influence on job satisfaction (Exp(B) = 8.833). This finding indicates that increasing nurses' sense of responsibility, reward, and recognition of achievement can improve job satisfaction, which in turn improves the quality of health services in the hospital</p>2025-01-05T10:12:00+07:00Copyright (c) 2025 Elma, Chrismis Novalinda, Johannes Bastira Gintinghttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/750ANALISIS DETERMINAN PEMANFAATAN LAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS NEGERI LAMA LABUHANBATU TAHUN 20242025-01-05T10:22:36+07:00Sukiyemjohannes.bastira.jb@gmail.comChrismis Novalindajohannes.bastira.jb@gmail.comJohannes Bastira Gintingjohannes.bastira.jb@gmail.com<p>Kesehatan adalah aspek fundamental yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memungkinkan individu menjalani kehidupan dengan energi dan vitalitas yang optimal. Kesehatan yang baik mendukung produktivitas ekonomi, mengurangi absensi, dan meningkatkan kinerja kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan pemanfaatan layanan kesehatan di Puskesmas Negeri Lama Labuhanbatu pada tahun 2024, dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan analisis asosiatif. Populasi penelitian terdiri dari 178 pasien, dan jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin, menghasilkan 125 responden yang dipilih melalui teknik incidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pemanfaatan layanan kesehatan dan beberapa variabel demografis, yaitu usia (<em>p-value</em> = 0,012), jenis kelamin (<em>p-value</em> = 0,025), pendidikan (<em>p-value</em> = 0,007), pekerjaan (<em>p-value</em> = 0,015), persepsi sikap petugas (<em>p-value</em> = 0,003), dan aksesibilitas fasilitas (p-value = 0,000). Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor demografis dan aksesibilitas fasilitas memainkan peran penting dalam pemanfaatan layanan kesehatan di Puskesmas. Oleh karena itu, peningkatan aksesibilitas dan edukasi masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan layanan kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.</p>2025-01-05T10:18:29+07:00Copyright (c) 2025 Sukiyem, Chrismis Novalinda, Johannes Bastira Gintinghttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/725HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERED KABUPATEN CIREBON2025-01-13T15:24:47+07:00Naela Hidayatun Nasywanaelahidayatun@gmail.comAde Yusufnaelahidayatun@gmail.comHerry Nurhendriyananaelahidayatun@gmail.com<p>Virus dengue yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) menyebar melalui gigitan nyamuk <em>Aedes aegypti</em>. Perilaku masyarakat yang kurang baik dalam mencegah sarang nyamuk (PSN) diduga berhubungan dengan kejadian DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku 3M Plus dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Plered yang berada di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2024 dengan rancangan penelitian analitik observasional kasus kontrol. Sebanyak 40 kasus DBD dan 40 kontrol dipilih secara berurutan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, rekam medis, dan uji <em>Chi-square</em>. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan (<em>P-value=</em>0,002; OR = 4,421) antara kejadian DBD dengan perilaku 3M Plus. Perilaku penting yang dimaksud antara lain mengidentifikasi tempat penampungan air (TPA), membuang barang bekas, menggunakan obat nyamuk, dan tidak menggantung pakaian. Tindakan tertentu yang memiliki keterkaitan kuat antara lain menggunakan obat nyamuk, membuang barang bekas, menentukan tempat penampungan air (TPA), dan tidak menggantung pakaian di dalam ruangan. Di sisi lain, kegiatan seperti menutup rapat TPA, menggunakan larvasida, kelambu, memelihara ikan pemakan larvasida, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan mengatur ventilasi tidak menunjukkan keterkaitan yang signifikan. Diharapkan Puskesmas Plered akan meningkatkan edukasi masyarakat untuk pencegahan demam berdarah melalui perilaku 3M Plus yang efektif.</p>2025-01-13T15:23:22+07:00Copyright (c) 2025 Naela Hidayatun Nasywa, Ade Yusuf, Herry Nurhendriyanahttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/727KARAKTERISTIK PASIEN TONSILEKTOMI DI RSUD WALED CIREBON PERIODE TAHUN 2022 – 20232025-01-22T09:45:24+07:00Fatima Andwidatu Wardoyoanyawardoyo@gmail.comEdy Riyanto Bakrieanyawardoyo@gmail.comFebryanti Purnamasarianyawardoyo@gmail.com<p>Tonsilitis kronis secara umum diartikan sebagai infeksi atau inflamasi pada tonsil palatina yang menetap. Pembesaran tonsil dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat menjadi indikasi dilakukannya operasi tonsilektomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien tonsilektomi di RSUD Waled Cirebon periode tahun 2022-2023. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif retrospektif dengan 100 sampel. Peneliti menggunakan data sekunder dengan analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik pasien tonsilektomi di RSUD Waled Cirebon tahun 2022-2023. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik pasien tonsilektomi di RSUD Waled Cirebon tahun 2022-2023 paling banyak terjadi pada usia dewasa (18-59 tahun) sebanyak 41 orang (41,0%). Berdasarkan jenis kelamin paling banyak terjadi pada perempuan yaitu sebanyak 56 orang (56%), dengan keluhan utama nyeri menelan sebanyak 52 orang (52%), mengalami pembesaran ukuran pembesaran tonsil T3-T3 sebanyak 54 orang (54%), dan menjalani tindakan operasi tonsilektomi dengan indikasi relatif sebanyak 87 orang (87%). Karakteristik pasien tonsilektomi di RSUD Waled Cirebon periode tahun 2022-2023 yaitu berusia dewasa, jenis kelamin paling banyak pada perempuan, keluhan utama yang terbanyak yaitu nyeri menelan, mengalami pembesaran ukuran tonsil T3-T3, dan menjalani tonsilektomi berdasarkan indikasi relatif yaitu keluhan yang berulang.</p>2025-01-21T13:04:10+07:00Copyright (c) 2025 Fatima Andwidatu Wardoyo, Edy Riyanto Bakrie, Febryanti Purnamasarihttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/724HUBUNGAN USIA DAN TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN TB PARU DI RS PARU SIDAWANGI2025-01-22T09:45:20+07:00Qoirun Nisaqoirunnisa191@gmail.comNanang Ruhyanaqoirunnisa191@gmail.comThysa Thysmelia Affandiqoirunnisa191@gmail.com<p>Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV. Rumah Sakit Paru Sidawangi merupakan salah satu rumah sakit dengan kasus tuberkulosis tertinggi di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia dan tingkat kepatuhan minum obat dengan kesembuhan pasien tuberkulosis paru pada tahun 2023. Menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, sampel diambil dengan teknik <em>consecutive sampling</em>. Pengambilan data sampel menggunakan SITB melibatkan 67 responden, dan tingkat kepatuhan diukur menggunakan <em>Medication Possession Ratio</em> (MPR) dari Juni hingga Juli 2024. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara usia dan kesembuhan pasien (<em>P-value</em> = 0,001; OR = 0,440) serta antara tingkat kepatuhan minum obat dan kesembuhan pasien (<em>P-value</em> = 0,001; OR = 1,000). Kesimpulannya, usia dan tingkat kepatuhan minum obat berpengaruh signifikan terhadap kesembuhan pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Sidawangi.</p>2025-01-21T13:12:24+07:00Copyright (c) 2025 Qoirun Nisa, Nanang Ruhyana, Thysa Thysmelia Affandihttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/802HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SARCOPTES SCABIEI VAR. HOMINIS2025-01-22T09:45:17+07:00Marcella Abellia Nursatwikamarcellaabellia1@gmai.comDian Afriandidian.afriandi@fk.uisu.ac.idBudi Kurniawanbudikurniawan@fk.uisu.ac.idAuliaAulia.fuad001@gmail.com<p><em>Sarcoptes scabiei var. hominis </em>merupakan tungau yang dapat mengakibatkan sebuah penyakit kulit yang disebut dengan skabies (kudis), kejadian skabies banyak ditemukan di sebuah negara berkembang. Skabies dapat ditemukan pada seseorang yang memiliki <em>personal hygiene</em> yang tidak baik serta sanitasi lingkungan yang tidak memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan <em>personal hygiene</em> dan sanitasi lingkungan dengan kejadian infeksi <em>Sarcoptes scabiei var. hominis.</em>Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian <em>cross-sectional</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>Random sampling </em>dan di dapatkan sebanyak 66 responden. Hasil uji <em>chi-square</em> terhadap penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara kebersihan kulit (p=0,004), kebersihan tangan dan kuku (p=0,040), kebersihan genitalia (p=0,013), kebersihan pakaian (p=0,021), kebersihan handuk (p=0,000), kebersihan tempat tidur dan seprai (p=0,000), serta tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas air (p=0,323), kelembaban (p=0,053), ventilasi (p=0,323), pencahayaan (p=0,966) dan kepadatan hunian (p=0,053). Kesimpulan pada penelitian ini bahwasannya terdapat hubungan antara <em>personal hygiene</em> dengan kejadian infeksi <em>Sarcoptes Scabiei var. hominis </em>dan tidak terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian infeksi <em>Sarcoptes Scabiei var. hominis.</em></p>2025-01-21T13:22:30+07:00Copyright (c) 2025 Marcella Abellia Nursatwika, Dian Afriandi, Budi Kurniawan, Auliahttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/726HUBUNGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN PROFESIONALISME MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI2025-01-22T09:45:13+07:00Nurkholisahcacanurkholisah@gmail.comVivi Meidianawatycacanurkholisah@gmail.comDuddy Fachrudincacanurkholisah@gmail.com<p>Nilai yang harus dimiliki mahasiswa dalam bentuk kebiasaan atau kehidupan kemahasiswaan agar dapat melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk dikenal dengan istilah profesionalisme mahasiswa. Profesionalisme di kalangan mahasiswa akan sangat penting bagi standar pelayanan medis. Mayoritas mahasiswa kedokteran menghadapi penurunan profesionalisme akibat tekanan akademis, yang diikuti dengan munculnya masalah pada kemampuan fisik, emosional, dan kognitif serta kemampuan mereka untuk bersosialisasi. Pendidikan profesionalisme diberikan kepada mahasiswa sejak mereka masuk sekolah kedokteran. Hal ini terjadi ketika kesehatan psikologis memburuk. Akan tetapi, hubungan antara keduanya masih belum diketahui, sehingga diperlukan penelitian tentang hubungan antara profesionalisme mahasiswa kedokteran dengan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara profesionalisme mahasiswa fakultas kedokteran dengan kesehatan psikologisnya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode <em>cross-sectional</em>. Sebanyak 295 responden diperoleh dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis univariat dan bivariat data primer dalam penelitian ini menggunakan uji <em>Spearman</em>. Hasil uji <em>Spearman</em> menunjukkan adanya korelasi yang lemah namun positif (r = 0,295) antara profesionalisme mahasiswa fakultas kedokteran dengan kesejahteraan psikologisnya, dengan hubungan yang signifikan (<em>p-value</em> = 0,001).</p>2025-01-22T09:34:05+07:00Copyright (c) 2025 Nurkholisah, Vivi Meidianawaty, Duddy Fachrudinhttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/813ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PENAMBALAN GIGI PADA DOKTER GIGI PRAKTIK MANDIRI DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 20232025-01-31T07:44:00+07:00Silvia Aritonangsilviaaritonang2004@gmail.comRasninta Devi Anselasilviaaritonang2004@gmail.comPeny Arianisilviaaritonang2004@gmail.comSelamat Gintingsilviaaritonang2004@gmail.com<p>Setiap pekerjaan mengandung risiko bahaya saat seseorang melakukan tugasnya. Bahaya di tempat kerja menyebabkan penyakit atau kecelakaan di tempat kerja. Dokter gigi rentan dan memiliki potensi masalah kesehatan akibat pekerjaan, seperti yang disebabkan oleh paparan terhadap agen penyebab infeksi, radiasi, kebisingan, gangguan muskuloskeletal, masalah psikologis, dermatis, gangguan pernapasan dan percikan bahan gigi pada mata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko pekerjaan penambalan gigi di praktik mandiri dokter gigi di Kabupaten Deli Serdang. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain <em>cross-sectional</em>. Dilakukan selama bulan Desember 2022 sampai Maret 2023. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling sebanyak 30 dokter gigi di Kabupaten Deli Serdang. Data dikumpulkan melalui kuesioner online yang telah divalidasi serta observasi langsung pada praktik dokter gigi. Analisis data dilakukan melalui tahapan editing, coding, dan cleaning menggunakan pendekatan <em>Job Safety Analysis</em> (JSA). Hasil menunjukkan terdapat delapan potensi bahaya utama seperti pencahayaan tidak memadai, paparan agen biologis, dan kebisingan alat. Dari analisis JSA, ditemukan dua kategori risiko rendah, satu kategori risiko sedang, delapan kategori risiko tinggi, dan satu kategori risiko sangat tinggi. Penelitian ini menekankan pentingnya penerapan langkah mitigasi seperti pelatihan keselamatan kerja dan penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi dampak risiko tersebut.</p>2025-01-31T07:43:37+07:00Copyright (c) 2025 Silvia Aritonang, Rasninta Devi Ansela, Peny Ariani, Selamat Gintinghttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/721KESEHATAN MENTAL IBU MEMENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI: SCOPING REVIEW2025-01-05T10:24:00+07:00Frans Judea Samosirjelitazebua7@gmail.comPutri Yunita Panejelitazebua7@gmail.comJelita Vince Cahaya Zebuajelitazebua7@gmail.comPutranto Manalujelitazebua7@gmail.comSelvia Yolanda Dalimunthejelitazebua7@gmail.com<p>Ibu pascapersalinan cenderung mengalami tekanan psikologis yang tinggi karena faktor hormonal, dukungan keluarga, menjalankan peran baru, sibuk merawat bayi, kelelahan, dan kondisi ekonomi. Akibatnya, dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi. Penelitian ini berupaya untuk mengalisis dan merangkum gambaran kesehatan mental ibu baik positif maupun negatif yang memengaruhi pemberian ASI. Penelitian menggunakan metode scoping review. Penelusuran literatur dilakukan pada database Google Scholar, PubMed, SAGE, Semantic Scholar, dan Elsevier dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Artikel penelitian berjumlah 339 jurnal dan 12 diantaranya memenuhi kriteria inklusi. Dari 12 jurnal tersebut dikumpulkan informasi dari tahun terbit 2018-2024. Hasil penelitian ditemukan sejumlah penyebab yang terbukti adanya keterkaitan kesehatan mental pada pemberian ASI eksklusif, yaitu dukungan sosial dari suami dan keluarga serta tenaga kesehatan, kemampuan ibu dalam menyusui bayinya, motivasi yang didapatkan ibu dalam memberikan ASI eksklsuif, tingkat ekonomi yang sulit, riwayat gangguan mental ibu selama kehamilan, adanya pandemi COVID-19 yang terjadi di dunia, serta ibu yang bekerja. Kondisi kesehatan mental ibu selama menyusui, yaitu stres, kecemasan, postpartum blues, depresi postpartum, serta <em>common mental disorders</em> (CMD) memengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Frans Judea Samosir, Putri Yunita Pane, Jelita Vince Cahaya Zebua, Putranto Manalu, Selvia Yolanda Dalimunthehttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/701DAUN KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIHPERGLIKEMI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS2025-01-22T08:04:02+07:00Fifih Lutfiyahfifihlutfiyah121511@gmail.comAgus Sulaemanfifihlutfiyah121511@gmail.comSofi Nurmay Stianififihlutfiyah121511@gmail.com<p>Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang berlangsung lama yang menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. <em>Etlingera elatior</em>, juga dikenal sebagai kecombrang, telah digunakan sejak lama dalam pengobatan tradisional. Itu menunjukkan potensi sebagai agen antihiperglikemik. Dengan menganalisis literatur yang luas, penelitian ini mengeksplorasi potensi. <em>Etlingera elatior</em> sebagai antihiperglikemik pada penderita diabetes mellitus. Dalam uji in vitro dan in vivo, ekstrak <em>Etlingera elatior</em> menunjukkan sifat antihiperglikemik yang signifikan. Mekanisme kerjanya termasuk mencegah enzim α-glukosidase dan α-amilase, meningkatkan sensitivitas insulin, dan aktivitas antioksidan yang melindungi sel pankreas dan organ lain dari stres oksidatif. Efek antidiabetes tanaman ini disebabkan oleh senyawa bioaktif seperti flavonoid dan fenolik<em>. Etlingera elatior</em> memiliki kemampuan untuk mencegah komplikasi diabetes seperti nefropati dan katarak selain menurunkan kadar glukosa darah. Sebagian besar penelitian dilakukan pada hewan model atau in vitro, meskipun hasilnya sangat menjanjikan. Akibatnya, penelitian tambahan diperlukan untuk mengetahui apakah <em>Etlingera elatior</em> aman dan efektif untuk digunakan pada manusia, serta untuk menentukan dosis terbaik dan jenis sediaan yang paling efektif untuk mengobati diabetes mellitus.</p>2025-01-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Fifih Lutfiyah, Agus Sulaemana, Sofi Nurmay Stianihttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/759ANALISIS TEKNOLOGI USIA TULANG MENGGUNAKAN KECERDASAN ARTIFISIAL: STUDI BIBLIOMETRIK2025-01-05T10:24:41+07:00Sony Sutrisnosony.sutrisno@ukrida.ac.id<p>Penentuan usia tulang (<em>bone age</em>) merupakan prosedur yang umum dilakukan dalam dunia kedokteran untuk mengevaluasi perkembangan tulang. Akan tetapi, prosedur ini umumnya dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang lama untuk menilai dan menganalisis data. Oleh karena itu, diperlukan teknologi yang cepat dan akurat dalam menilai citra data untuk <em>bone age</em>. Teknologi kecerdasan artifisial atau <em>artificial intelligence</em> (AI) seperti <em>deep learning</em> dan <em>machine learning</em> dapat digunakan untuk mempercepat pembacaan hasil dengan akurasi yang tinggi. Oleh karena itu, pemodelan akan pembacaan <em>bone age</em> berbasis AI meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan penelitian terkait <em>bone age </em>berbasis AI di dunia hingga Juli 2024. Data diperoleh dari database Scopus, kemudian dianalisis menggunakan Excel dan VosViewer. Hasil yang diperoleh menggambarkan serangkaian penelitian sains di bidang <em>bone age</em> yang dirangkum dalam perkembangan publikasi ilmiah, sitasi dan penulis, serta kata kunci. Penelitian ini dapat membantu menganalisis kesenjangan pengetahuan sebagai peluang untuk kontribusi yang baru oleh berbagai peneliti di Dunia termasuk Indonesia. Studi ini memberikan gambaran informasi penting terkait perkembangan teknologi <em>bone age</em> menggunakan kecerdasan artifisial.</p>2024-12-30T08:43:22+07:00Copyright (c) 2024 Sony Sutrisnohttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/798MAKANAN ULTRA-PROSES, INOVASI DALAM INDUSTRI MAKANAN MODERN2025-01-10T20:00:23+07:00Farah Dibafarah_diba@fk.uisu.ac.id<p><em>Pan America Health Organization (PAHO)</em> pada tahun 2015 dari <em>World Health Organization</em> (WHO), pola makan di negara-negara berpenghasilan tinggi dan sekarang negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah beralih dari makanan yang tidak diproses atau diproses minimal ke produk makanan dan minuman ultra-proses. Konsumsi <em>ultra-processed foods (UPF</em>) telah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Indonesia, seiring dengan perubahan pola makan yang dipengaruhi oleh urbanisasi, perkembangan industri makanan, dan gaya hidup modern. UPF, yang mencakup makanan cepat saji, camilan kemasan, dan minuman manis, mengandung bahan tambahan pengawet, pemanis, dan penguat rasa, dapat menurunkan kualitas gizi makanan. Konsumsi UPF di Indonesia telah mencapai sekitar 45% dari total asupan kalori pada tahun 2020, dengan tren konsumsi yang lebih tinggi di kalangan anak-anak dan remaja. Peningkatan konsumsi UPF ini berhubungan dengan peningkatan prevalensi obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular, kini menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan di Indonesia. Meskipun pemerintah Indonesia telah mulai mengimplementasikan kebijakan seperti labeling gizi dan pajak gula untuk mengurangi dampak negatif konsumsi UPF, tantangan besar masih ada, terutama dalam penerapan kebijakan yang efektif di seluruh wilayah negara. Diperlukan kebijakan lebih lanjut, edukasi masyarakat, dan peningkatan akses terhadap makanan sehat untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh konsumsi UPF yang berlebihan.</p>2025-01-10T10:35:48+07:00Copyright (c) 2025 Farah Dibahttps://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/786MANAJEMEN PASIEN SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI DENGAN ABERAN2025-01-22T09:45:10+07:00Ergina Rahmawati Febryaniagustiawan.dr@gmail.comIrwan Agustiawanagustiawan.dr@gmail.comAgustiawanagustiawan.dr@gmail.com<p class="Box-Ab"><span lang="IN">Supraventrikular takikardia (SVT) merupakan penyebab umum rawat inap dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman serta tekanan yang signifikan pada pasien. Laporan kasus ini menjelaskan seorang laki-laki berusia 59 tahun dengan keluhan sesak napas, keringat dingin dan nyeri dada. Pemeriksaan EKG didapatkan SVT. Laporan kasus kami membahas mengenai pasien yang datang dengan sesak nafas dan didiagnosis dengan supraventrikular takikardi aberans. Adapun tatalaksana yang dilakukan adalah pemberian amiodaron. Pasien tidak mengalami perbaikan setelah pemberian antiaritmia, kemudian pasien mengalami perbaikan setelah menjalani kardioversi. Kondisi hemodinamik pasien stabil satu hari post kardioversi dan pasien dapat dipindahkan ke bangsal jantung. Hal ini menunjukkan pentingnya kardioversi pada pasien yang tidak berespon terhadap pemberian antiaritmia.</span></p>2025-01-22T09:42:24+07:00Copyright (c) 2025 Ergina Rahmawati Febryani, Irwan Agustiawan, Agustiawan